Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar mengajak kaum milenial di kota setempat untuk memperkuat syariat islam melalui media sosial (Medsos), sehingga informasinya lebih cepat meluas.
"Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara baik, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif," kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Selasa.
Farid menyampaikan, Banda Aceh mengalami bonus demografi, dimana jumlah usia produktif melebihi 60 persen dari total penduduk Banda Aceh sekitar 252 ribu jiwa.
Kemudian,generasi milenial juga harus menyiapkan diri sebagai penyambung estafet kepemimpinan. Karena zaman terus berubah, waktu berganti dan teknologi informasi berkembang sangat cepat.
Farid menyampaikan, pendekatan dakwah terhadap generasi milenial perlu dilakukan melalui pemanfaatan media komunikasi dan teknologi.
"Apalagi generasi milenial sekarang suka dengan kebebasan, personalisasi, mengandalkan kecepatan informasi, senang belajar dengan lingkungan yang inovatif, serta aktif berkolaborasi dan hyper dengan kemajuan teknologi," ujarnya.
Menurut Farid, potensi anak muda milenial sangat besar, dan ini harus digunakan untuk hal-hal positif agar tidak terjerumus pada narkoba, pergaulan bebas dan tindakan kriminal lainnya. Karena generasi muslim milenial mudah beradaptasi, melek teknologi, aktif di medsos, dan berpikir terbuka.
"Mereka generasi harapan yang akan menentukan berhasil atau gagalnya penegakan syariat di Banda Aceh," kata politikus PKS itu.
Farid menjelaskan, generasi milenial perlu menjadi pribadi positif serta harus progresif terhadap tantangan dan perubahan dengan ikut terlibat aktif menanggapi isu kekinian. Seperti penegakan syariat islam di Banda Aceh.
"Generasi milenial tidak boleh menjadi pribadi yang pesimis, apalagi apatis. Tidak ditentukan oleh lingkungan dan orang lain, tapi harus berani dalam menentukan sikap, dan mampu memvisualisasikan dirinya," ujarnya.
Farid berharap, generasi milenial perlu menyiarkan dakwah islam dan penerapan syariat islam di Aceh kepada sesama generasi dan dunia luar melalui pemanfaatan sarana IT dan media sosial.
“Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki dunia saat ini milenial islam bisa aktif dan kreatif membuat konten dakwah islam yang menarik dan mudah dipahami,” demikian Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara baik, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif," kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Selasa.
Farid menyampaikan, Banda Aceh mengalami bonus demografi, dimana jumlah usia produktif melebihi 60 persen dari total penduduk Banda Aceh sekitar 252 ribu jiwa.
Kemudian,generasi milenial juga harus menyiapkan diri sebagai penyambung estafet kepemimpinan. Karena zaman terus berubah, waktu berganti dan teknologi informasi berkembang sangat cepat.
Farid menyampaikan, pendekatan dakwah terhadap generasi milenial perlu dilakukan melalui pemanfaatan media komunikasi dan teknologi.
"Apalagi generasi milenial sekarang suka dengan kebebasan, personalisasi, mengandalkan kecepatan informasi, senang belajar dengan lingkungan yang inovatif, serta aktif berkolaborasi dan hyper dengan kemajuan teknologi," ujarnya.
Menurut Farid, potensi anak muda milenial sangat besar, dan ini harus digunakan untuk hal-hal positif agar tidak terjerumus pada narkoba, pergaulan bebas dan tindakan kriminal lainnya. Karena generasi muslim milenial mudah beradaptasi, melek teknologi, aktif di medsos, dan berpikir terbuka.
"Mereka generasi harapan yang akan menentukan berhasil atau gagalnya penegakan syariat di Banda Aceh," kata politikus PKS itu.
Farid menjelaskan, generasi milenial perlu menjadi pribadi positif serta harus progresif terhadap tantangan dan perubahan dengan ikut terlibat aktif menanggapi isu kekinian. Seperti penegakan syariat islam di Banda Aceh.
"Generasi milenial tidak boleh menjadi pribadi yang pesimis, apalagi apatis. Tidak ditentukan oleh lingkungan dan orang lain, tapi harus berani dalam menentukan sikap, dan mampu memvisualisasikan dirinya," ujarnya.
Farid berharap, generasi milenial perlu menyiarkan dakwah islam dan penerapan syariat islam di Aceh kepada sesama generasi dan dunia luar melalui pemanfaatan sarana IT dan media sosial.
“Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki dunia saat ini milenial islam bisa aktif dan kreatif membuat konten dakwah islam yang menarik dan mudah dipahami,” demikian Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022