Ratusan hektare lahan persawahan dengan tanaman padi hampir menguning di Desa Teluk Halban dan Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang dilaporkan terendam banjir luapan sungai.

Sugiono (35) seorang petani di Teluk Halban di Aceh Tamiang, Minggu, mengatakan saat ini padinya seluas 32 rante (20x20 M2/rante) tenggelam banjir. Sudah memasuki hari ketiga tapi air tak kunjung surut. Diperkirakan tanaman padi petani yang sudah berbuah akan mati.

“Sekarang (Minggu 9 Oktober 2022) kondisi di sawah seperti laut karena sudah tenggelam seluruhnya. Air luapan sungai yang masuk ke perkampungan lebih besar dan makin deras hari ini,” kata Sugiono. 

“Kami sudah empat kali selalu gagal panen. Setiap mau panen, padi kami mati kena banjir, seperti hari ini ya, sudah jelas mati,” sambungnya.

Meski selalu rugi akibat gagal panen tapi selama ini petani di Teluk Halban tidak pernah dapat bantuan benih padi dari dinas pertanian, padahal mereka terdaftar di kelompok tani.

“Musim tanam tahun ini saja saya sendiri sudah keluar biaya Rp20 juta. Itu baru untuk ongkos garap, beli bibit dan tanam, belum termasuk biaya yang lain-lain. Kerugian kami tidak bisa dihitung lagi karena tidak pernah panen selama dua tahun ini,” ungkap Sugiono.

M Saleh (50), petani lainnya di Teluk Halban mengaku padinya seluas 18 rante juga habis dipastikan tidak panen. Pasalnya umur padinya sekitar 2,5 bulan rata disapu bajir luapan sungai.

“Usia panen padi umur tiga bulan, ini sudah 2,5 bulan hampir kuning padi saya tapi mati. Tahun lalu juga sama anjlok juga, sudah empat kali kami gagal panen,” ucap Saleh.

Datok Penghulu (Kepala Desa) Teluk Halban Amril membenarkan warganya yang berprofesi sebagai petani sawah terus menderita kerugian akibat banjir.

“Yang paling parah kerugian petani dalam dua tahun ini. Karena dalam setahun dua hingga tiga kali datang banjir. Kadang saat padi siap tanam, baru berbuah bahkan sudah menguning pun habis dihantam banjir, petani tidak sempat kutip hasil,” ujar datok Amril.

Kondisi serupa juga dilaporkan Datok Penghulu Kampung Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara Ruslan menyebutkan seluas 250 Ha lahan sawah di kampungnya pada Kamis (6/10) praktis ludes terendam banjir. Dia memastikan akan banyak petani mengalami gagal panen seperti tahun sebelumnya.

“Sebenarnya petani kami sudah trauma tanam padi karena selalu kena banjir. Tapi mau bagaimana lagi hanya itu satu-satunya mata pencarian mereka. Solusinya hanya perbaikan tanggul secara permanen untuk mengatasi gagal panen,” sebutnya. 

Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Distanakbun Aceh Tamiang Yunus mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan riil berapa luas tanaman padi yang terdampak banjir. Namun setahu Yunus areal persawahan di Teluk Halban mencapai 110 hektare.

“Untuk saat ini stok benih padi di dinas sedang kosong. Tapi untuk kebutuhan benih tahun 2023 sudah pernah kita usulkan untuk 3000 hektare melalui APBN tapi belum terealisasi. Yang jelas tahun ini bantuan benih padi belum tersedia,” jelas Yunus.

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022