Meulaboh (ANTARA) - Seluas 12 hektare lahan tanaman padi, jagung dan aneka palawija di Desa Kuning Satu, Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara, rusak parah setelah terendam banjir akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Lawe Ketuban, Rabu (13/11).
Musibah tersebut terjadi setelah tanggul pengaman tebing yang ada di kawasan sungai setempat bobol akibat meluapnya air.
"Sebagian lahan pertanian dan perkebunan yang rusak tersebut akibat rendaman banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, Hasbi yang dihubungi dari Meulaboh.
Tidak hanya itu, banjir juga turut merusak aneka tanaman produktif milik masyarakat di daerah ini seperti sayur-mayur ikut terendam.
Guna mengatasi kerugian di kalangan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara juga sudah melaporkan persoalan ini kepada Pemerintah Provinsi Aceh, agar segera mendapatkan penanganan dan bantuan secepatnya.
Menurut Hasbi, dampak musibah banjir yang melanda kawasan tersebut sejak Selasa (12/11) jelang tengah malam, telah mengakibatkan aneka tanaman produktif milik masyarakat dipastikan gagal panen.
"Kami berharap persoalan ini segera mendapatkan respons dari instansi terkait, sehingga kerugian yang dialami petani dapat segera tertanggulangi," kata Hasbi menambahkan.
Musibah banjir tersebut juga menyebabkan 89 jiwa atau 22 kepala keluarga di daerah itu ikut terdampak.
Meski sebagian besar rumah warga terendam air sungai, akan tetapi masyarakat di daerah ini belum mengungsi.
Hasbi menduga, jebolnya tanggul sungai di daerah aliran sungai (DAS) Lawe Ketuban tersebut diduga akibat guyuran hujan yang terus-menerus sejak beberapa hari lalu, sehingga berdampak meluapnya aliran air sungai.
"Saat ini ketinggian air sudah mulai berangsur surut," kata Hasbi menambahkan.
12 HA lahan padi dan jagung di Aceh Tenggara rusak akibat banjir
Rabu, 13 November 2019 21:01 WIB