Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional di kota setempat dalam upaya memastikan ketersediaan bahan pokok dan harga di pasar.
“Alhamdulillah inflasi di Kota Banda Aceh pada bulan Oktober tercatat sebesar 6,92 persen atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi pada September 7,85 persen. Ini tentu berkat upaya segenap pemangku kepentingan dan dukungan masyarakat, terutama warga pasar," kata Pj Wali Kota Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela sidak ke sejumlah pasar tradisional di Banda Aceh usai mengikuti Zoom Meeting dengan Mendagri Tito Karnavian.
Ia menjelaskan pihaknya akan terus memantau setiap pergerakan harga barang di Banda Aceh, meski berdasarkan data yang dirilis BPS Kota Banda Aceh tengah mengalami deflasi.
“Pak Mendagri mengimbau Kepala daerah pastikan stok dan harga barang kebutuhan pokok terkendali dan kita akan terus maksimalkan pemantauan di lapangan,” katanya.
Adapun pasar yang ditinjau tersebut masing-masing Pasar Seutui dan Pasar Al-Mahirah Lamdingin.
Kunjungan Bakri Siddiq di kedua pasar tersebut untuk memantau ketersediaan dan harga berbagai barang kebutuhan pokok.
Bakri juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan pedagang dan pembeli untuk menyerap aspirasi dari pedagang dan pengunjung pasar.
Menurut Pj Wali Kota, kunjungan ke pasar tradisional adalah tindak lanjut dari imbauan Mendagri dalam hal pengendalian inflasi.
"Salah satu langkah yang kita lakukan adalah sidak ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan barang dan stabilitas harga."
Dari hasil peninjauan di kedua pasar tersebut, Bakri memastikan bahwa stok dan harga barang kebutuhan pokok di Banda Aceh seperti beras, minyak goreng, gula, dan bawang, dan cabai relatif stabil.
"Alhamdulillah tadi kita lihat langsung di pasar-pasar, stok mencukupi dan harga juga relatif stabil," katanya.
Lebih lanjut Bakri menyebutkan di samping sidak pasar, Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah menggelar operasi pasar dan memastikan kelancaran distribusi barang.
Menurut dia pada 11-14 Oktober lalu, memasuki perayaan maulid nabi, operasi pasar sudah kita lakukan di beberapa titik dan sejumlah komoditas harganya disubsidi untuk masyarakat.
Kemudian terkait distribusi barang kebutuhan pokok dari luar kota, Pemko Banda Aceh juga senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi termasuk komunikasi dengan kabupaten/kota selaku produsen/distributor dalam memastikan pasokan barang ke Banda Aceh tetap terjaga," sebutnya.
Sebagai informasi, inflasi tahunan (year on year) Banda Aceh saat ini lebih rendah dari Provinsi Aceh, yakni 7,38 persen.
“Kita optimistis pada bulan berikutnya, laju inflasi ini bisa terus kita tekan, seiring dengan beragam program stimulus dan membaiknya kondisi keuangan pasca pandemi Covid-19," demikian Bakri Siddiq
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Alhamdulillah inflasi di Kota Banda Aceh pada bulan Oktober tercatat sebesar 6,92 persen atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi pada September 7,85 persen. Ini tentu berkat upaya segenap pemangku kepentingan dan dukungan masyarakat, terutama warga pasar," kata Pj Wali Kota Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela sidak ke sejumlah pasar tradisional di Banda Aceh usai mengikuti Zoom Meeting dengan Mendagri Tito Karnavian.
Ia menjelaskan pihaknya akan terus memantau setiap pergerakan harga barang di Banda Aceh, meski berdasarkan data yang dirilis BPS Kota Banda Aceh tengah mengalami deflasi.
“Pak Mendagri mengimbau Kepala daerah pastikan stok dan harga barang kebutuhan pokok terkendali dan kita akan terus maksimalkan pemantauan di lapangan,” katanya.
Adapun pasar yang ditinjau tersebut masing-masing Pasar Seutui dan Pasar Al-Mahirah Lamdingin.
Kunjungan Bakri Siddiq di kedua pasar tersebut untuk memantau ketersediaan dan harga berbagai barang kebutuhan pokok.
Bakri juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan pedagang dan pembeli untuk menyerap aspirasi dari pedagang dan pengunjung pasar.
Menurut Pj Wali Kota, kunjungan ke pasar tradisional adalah tindak lanjut dari imbauan Mendagri dalam hal pengendalian inflasi.
"Salah satu langkah yang kita lakukan adalah sidak ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan barang dan stabilitas harga."
Dari hasil peninjauan di kedua pasar tersebut, Bakri memastikan bahwa stok dan harga barang kebutuhan pokok di Banda Aceh seperti beras, minyak goreng, gula, dan bawang, dan cabai relatif stabil.
"Alhamdulillah tadi kita lihat langsung di pasar-pasar, stok mencukupi dan harga juga relatif stabil," katanya.
Lebih lanjut Bakri menyebutkan di samping sidak pasar, Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah menggelar operasi pasar dan memastikan kelancaran distribusi barang.
Menurut dia pada 11-14 Oktober lalu, memasuki perayaan maulid nabi, operasi pasar sudah kita lakukan di beberapa titik dan sejumlah komoditas harganya disubsidi untuk masyarakat.
Kemudian terkait distribusi barang kebutuhan pokok dari luar kota, Pemko Banda Aceh juga senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi termasuk komunikasi dengan kabupaten/kota selaku produsen/distributor dalam memastikan pasokan barang ke Banda Aceh tetap terjaga," sebutnya.
Sebagai informasi, inflasi tahunan (year on year) Banda Aceh saat ini lebih rendah dari Provinsi Aceh, yakni 7,38 persen.
“Kita optimistis pada bulan berikutnya, laju inflasi ini bisa terus kita tekan, seiring dengan beragam program stimulus dan membaiknya kondisi keuangan pasca pandemi Covid-19," demikian Bakri Siddiq
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022