Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyatakan seluas 1.090 hektare tanaman padi di kabupaten tersebut terancam gagal panen akibat terendam banjir.

"Seribuan hektare sawah yang terancam gagal panen tersebut tersebar di 13 desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur Erwin Atlizar di Aceh Timur, Rabu.

Erwin Atlizar mengatakan sawah terendam banjir tersebut terdapat di Kecamatan Pereulak, meliputi Desa Blang Batee, Desa Tanah Rata, Desa Bandrong, dan Desa Paya Lipah dengan luas tanam mencapai 120 hektare. 

"Sedangkan luas persawahan yang ditanami padi di kecamatan tersebut mencapai 339 hektare. Sedangkan terdampak banjir dan terancam gagal panen mencapai 120 hektare," kata Erwin Atlizar

Kemudian di Kecamatan Peureulak Barat, meliputi Desa Mon Geudong, Desa Paya Seungat, Desa Tanjong Tualang, Desa Beusa Seubrang, Desa Paya Gajah, Beusa Baroh, Desa Teumpeun, Desa Beringin, dan Desa Kabu dengan luas sawah yang terendam banjir 970 hektare.

Sementara, untuk lahan persemaian padi juga terjadi di kawasan Kecamatan Pereulak. Dilaporkan ada puluhan hektare sawah tenggelam di daerah itu sehingga dipastikan petani akan kembali gagal tanam, kata Erwin Atlizar.

"Hingga saat ini, persawahan masyarakat yang terendam banjir sudah seperti lautan. Jika kondisi ini terjadi dalam beberapa ke depan, maka dipastikan tanaman padi mengalami puso," kata Erwin Atlizar.

Selain tanaman padi, Erwin Atlizar mengatakan banjir juga merendam tanaman jagung. Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Pereulak, sedikitnya ada empat hektare tanaman jagung warga yang terkena banjir.

"Semua data yang terkena banjir ini telah kami laporkan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh dan juga ke Kementerian Pertanian Pusat," kata Erwin Atlizar.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022