Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh aktif mengedukasi dan mengkampanyekan anti narkoba kepada masyarakat.

"Mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam mengkampanyekan gerakan anti narkoba, sehingga image negatif tentang Aceh selama ini dapat terkikis,” kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Jumat.

Ajakan itu disampaikan Farid saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan mahasiswa fakultas Saintek UIN Ar-Raniry Banda Aceh, di Banda Aceh. 

Farid mengatakan, mahasiswa berperan penting dalam mengkampanyekan gerakan anti narkoba untuk mewujudkan Banda Aceh bebas dari barang haram tersebut.

Penting, kata Farid, karena mahasiswa merupakan calon pemimpin di masa mendatang, apalagi jumlah populasinya sangat besar. Maka, peran positifnya dalam kelompok usia produktif sangat dibutuhkan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan bahaya narkoba. 

"Kita harus terlibat aktif mengkampanyekan bahaya dan dampak buruk dari narkoba, sebab narkoba bisa menghancurkan masa depan anak-anak muda Aceh," ujarnya. 

Farid menuturkan, Banda Aceh sedang menginisiasi rancangan qanun (peraturan daerah) tentang Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan, Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GNPN). Ditargetkan tuntas pembahasannya pada akhir tahun 2022 ini.

"Kita berharap Banda Aceh memiliki regulasi khusus dalam mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba, sehingga bisa memberikan proteksi khususnya kepada genap muda kita," katanya. 

Sementara itu, Kepala BNNK Banda Aceh Masduki yang juga hadir dalam RDP tersebut menyampaikan, pada 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi karena penduduk berusia produktif lebih banyak dari umur non produktif. Para generasi produktif ini perlu dijaga sehingga tidak menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Jika pemilik usia produktif ini tidak dijaga, kata Masduki, maka Indonesia emas yang dicita-citakan terwujud bertepatan dengan usia seratus tahun Indonesia itu hanya tinggal cita cita. Karena itu, upaya mahasiswa untuk menjaga teman sebayanya dari bahaya narkoba merupakan suatu keniscayaan. 

"Gagalnya kita membina generasi saat ini sama dengan gagalnya kita membangun bangsa ke depan karena pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan. Karena itu, kami mengajak para mahasiswa untuk terlibat aktif dalam mengampanyekan pemberantasan narkoba ini,” kata Masduki. 

Selain itu, Masduki juga mengatakan bahwa dengan menjadi relawan dalam mengkampanyekan anti narkoba, maka secara otomatis akan menjadi pengingat bagi diri sendiri untuk menjauhi narkoba.

“Kalau kita tidak menjadi relawan maka sikap kita terhadap penyalahgunaan narkotika itu tidak tegas, tetapi kalau kita  jadi relawan akan jadi sebaliknya, atau paling tidak sudah tersugesti dalam diri tidak akan mendekati narkotika dan sejenisnya,” demikian Masduki.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022