Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Aceh Barat mencatat realisasi investasi selama 2022 mencapai Rp327,3 miliar dan naik 245 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp94 miliar.
“Ada peningkatan realisasi investasi mencapai 245 persen dibandingkan dengan tahun 2021 lalu,” kata Kepala DPMTSP Kabupaten Aceh Barat, Edy Juanda di Meulaboh, Rabu.
Ia merinci peningkatan pertumbuhan realisasi investasi sebesar 245 persen tersebut didominasi oleh sektor investasi pertambangan dengan angka investasi mencapai Rp211 miliar atau sebesar 64,5 persen dari total investasi 2022. Kemudian investasi sektor listrik, gas dan air sebesar Rp64,6 miliar (19,7 persen), sektor tanaman pangan dan perkebunan Rp37,5 miliar (11,5 persen).
Baca juga: Bisnis dengan asing jangan sampai rusak budaya bangsa
Kemudian sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp6 miliar (1,9 persen), sektor konstruksi sebesar Rp4 miliar (1,4 persen), sektor jasa dan lainnya sebesar Rp3 miliar (1 persen).
DPMTSP Kabupaten Aceh Barat juga mencatat adanya penanaman modal asing pada 2022 sebesar Rp90,5 juta, yakni dari PT Meureubo Energi Indonesia yang merupakan perusahaan milik asing dari China yang fokus pada sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Selain itu, meningkatnya realisasi investasi di Aceh Barat juga turut menyebabkan adanya penambahan tenaga kerja yang tercatat pada 2022 sebanyak 706 orang dan meningkatkan dibandingkan 2021 yang sebanyak 594 orang.
Sedangkan jumlah perusahaan yang menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Aceh Barat juga mengalami peningkatan sebesar 169 lapora dibandingkan 2021 yang tercatat sebanyak 142 laporan.
Baca juga: Rupiah diperkirakan stabil di tengah optimisme perekonomian domestik
Edy Juanda mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat hingga saat ini masih terus berupaya meningkatkan peluang investasi dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha di daerah tersebut, sehingga diharapkan hal ini akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan pembangunan, dan pendapatan asli daerah (PAD).
Pihaknya juga meminta kepada seluruh masyarakat di Aceh Barat agar terus membantu pemerintah daerah dalam mendukung kemudahan berusaha dan berinvestasi, sehingga diharapkan akan semakin meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat lokal di daerah ini.
Pada tahun 2021, lanjut Edy Juanda, nilai sektor investasi di Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp94 miliar terdiri dari sektor pertambangan sebesar Rp43 miliar atau sebesar 46 persen, sektor listrik, gas dan air sebesar Rp2,3 miliar (2,5 persen), sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp23,9 miliar (25,4 persen).
Kemudian sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp20,4 miliar (21,7 persen), sektor konstruksi sebesar Rp2,5 miliar (2,7 persen), serta sektor jasa dan lainnya sebesar Rp1,5 miliar (1,7 persen).
Baca juga: Pemkab Nagan Raya dorong pertumbuhan investasi melalui penambahan penerbangan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Ada peningkatan realisasi investasi mencapai 245 persen dibandingkan dengan tahun 2021 lalu,” kata Kepala DPMTSP Kabupaten Aceh Barat, Edy Juanda di Meulaboh, Rabu.
Ia merinci peningkatan pertumbuhan realisasi investasi sebesar 245 persen tersebut didominasi oleh sektor investasi pertambangan dengan angka investasi mencapai Rp211 miliar atau sebesar 64,5 persen dari total investasi 2022. Kemudian investasi sektor listrik, gas dan air sebesar Rp64,6 miliar (19,7 persen), sektor tanaman pangan dan perkebunan Rp37,5 miliar (11,5 persen).
Baca juga: Bisnis dengan asing jangan sampai rusak budaya bangsa
Kemudian sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp6 miliar (1,9 persen), sektor konstruksi sebesar Rp4 miliar (1,4 persen), sektor jasa dan lainnya sebesar Rp3 miliar (1 persen).
DPMTSP Kabupaten Aceh Barat juga mencatat adanya penanaman modal asing pada 2022 sebesar Rp90,5 juta, yakni dari PT Meureubo Energi Indonesia yang merupakan perusahaan milik asing dari China yang fokus pada sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Selain itu, meningkatnya realisasi investasi di Aceh Barat juga turut menyebabkan adanya penambahan tenaga kerja yang tercatat pada 2022 sebanyak 706 orang dan meningkatkan dibandingkan 2021 yang sebanyak 594 orang.
Sedangkan jumlah perusahaan yang menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Aceh Barat juga mengalami peningkatan sebesar 169 lapora dibandingkan 2021 yang tercatat sebanyak 142 laporan.
Baca juga: Rupiah diperkirakan stabil di tengah optimisme perekonomian domestik
Edy Juanda mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat hingga saat ini masih terus berupaya meningkatkan peluang investasi dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha di daerah tersebut, sehingga diharapkan hal ini akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan pembangunan, dan pendapatan asli daerah (PAD).
Pihaknya juga meminta kepada seluruh masyarakat di Aceh Barat agar terus membantu pemerintah daerah dalam mendukung kemudahan berusaha dan berinvestasi, sehingga diharapkan akan semakin meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat lokal di daerah ini.
Pada tahun 2021, lanjut Edy Juanda, nilai sektor investasi di Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp94 miliar terdiri dari sektor pertambangan sebesar Rp43 miliar atau sebesar 46 persen, sektor listrik, gas dan air sebesar Rp2,3 miliar (2,5 persen), sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp23,9 miliar (25,4 persen).
Kemudian sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp20,4 miliar (21,7 persen), sektor konstruksi sebesar Rp2,5 miliar (2,7 persen), serta sektor jasa dan lainnya sebesar Rp1,5 miliar (1,7 persen).
Baca juga: Pemkab Nagan Raya dorong pertumbuhan investasi melalui penambahan penerbangan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023