Ribuan ikan mati mendadak karena diduga air sepanjang aliran alur sungai di Gampong Gajah Mentah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur tercemar.
"Laporan kami terima dari aparat desa bahwa berbagai jenis ikan mati mendadak sepanjang aliran alur di desa setempat. Bahkan, kini airnya juga bau dan berminyak," kata Rita Hanum, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sungai Raya, di Aceh Timur, Rabu.
Selama ini, katanya, air sungai tersebut sumber kebutuhan masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai air bersih, baik mandi, mencuci maupun kakus. Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir masyarakat enggan memanfaatkan air tersebut karena tercemar.
"Tidak ada sumber air lain di daerah pedalaman dan pegunungan itu, hanya air dari anak sungai yang diandalkan masyarakat. Di saat tercemar seperti ini, maka masyarakat harus menghadapi krisis air," katanya.
Sebagai solusi, warga terpaksa harus turun lebih lima kilometer ke arah utara untuk mencari sumber air bersih dari sumur-sumur warga di desa tetangga, kata Rita Hanum.
Camat Sungai Raya Muhammad Ridha mengatakan adanya laporan bahwa air sungai yang tercemar di desa tersebut. Namun, dirinya belum mendapatkan keterangan detail penyebab tercemar alur hingga menyebabkan ikan mati dan air sungai menjadi bau dan berminyak.
"Airnya bau dan berminyak, sehingga masyarakat tidak bisa memanfaatkan untuk MCK. Oleh karenanya kita berharap dinas terkait segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan mencari sumber yang menjadi penyebab pencemaran ini," kata Muhammad Ridha.
Kepala Bidang Pengawasan Izin Lingkungan dan PPLH Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Aceh Timur Hermansyah mengatakan pihaknya belum menerima laporan sungai tercemar yang menyebabkan ribuan ikan mati.
"Kami berharap kepala desa atau pihak kecamatan segera melapor. Namun, informasi awal ini akan segera kami tindak lanjuti ke lapangan," kata Hermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Laporan kami terima dari aparat desa bahwa berbagai jenis ikan mati mendadak sepanjang aliran alur di desa setempat. Bahkan, kini airnya juga bau dan berminyak," kata Rita Hanum, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sungai Raya, di Aceh Timur, Rabu.
Selama ini, katanya, air sungai tersebut sumber kebutuhan masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai air bersih, baik mandi, mencuci maupun kakus. Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir masyarakat enggan memanfaatkan air tersebut karena tercemar.
"Tidak ada sumber air lain di daerah pedalaman dan pegunungan itu, hanya air dari anak sungai yang diandalkan masyarakat. Di saat tercemar seperti ini, maka masyarakat harus menghadapi krisis air," katanya.
Sebagai solusi, warga terpaksa harus turun lebih lima kilometer ke arah utara untuk mencari sumber air bersih dari sumur-sumur warga di desa tetangga, kata Rita Hanum.
Camat Sungai Raya Muhammad Ridha mengatakan adanya laporan bahwa air sungai yang tercemar di desa tersebut. Namun, dirinya belum mendapatkan keterangan detail penyebab tercemar alur hingga menyebabkan ikan mati dan air sungai menjadi bau dan berminyak.
"Airnya bau dan berminyak, sehingga masyarakat tidak bisa memanfaatkan untuk MCK. Oleh karenanya kita berharap dinas terkait segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan mencari sumber yang menjadi penyebab pencemaran ini," kata Muhammad Ridha.
Kepala Bidang Pengawasan Izin Lingkungan dan PPLH Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Aceh Timur Hermansyah mengatakan pihaknya belum menerima laporan sungai tercemar yang menyebabkan ribuan ikan mati.
"Kami berharap kepala desa atau pihak kecamatan segera melapor. Namun, informasi awal ini akan segera kami tindak lanjuti ke lapangan," kata Hermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023