Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kelautan dan Perikanan serta masyarakat melakukan gotong-royong bersihkan sampah kiriman di beberapa lokasi kawasan tugu merah putih dan kawasan Sabang Fair, akibat cuaca ekstrem.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan, para petugas DLHK, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta masyarakat telah bekerja ekstra mengangkat sampah yang menutupi permukaan laut diseputar lokasi tersebut.
"Ini kerap terjadi saat cuaca ekstrem, dan memang harus kita bersihkan. Supaya tidak merusak dan mengganggu biota laut sekitarnya, jadi sampah kita angkat dan buang ke tempat pembuangan akhir," kata Reza, Minggu.
Baca juga: Aksi bersihkan pantai dan laut di Ujung Pancu Aceh Besar peringati Hari Kebangkitan Nasional
Seperti diketahui, sejak beberapa hari lalu sampah kiriman dari berbagai perairan kembali muncul dengan jumlah banyak di kawasan seputar dermaga Kota Sabang atau yang lebih di kenal dengan daerah teluk Sabang.
Hal ini dipicu cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, sehingga membawa sampah di sepanjang pesisir pantai Sabang.
Sampah tersebut berupa campuran organik dan anorganik. Namun, kali ini lebih didominasi sampah plastik khususnya bungkus makanan dan minuman.
Menurut Reza, jika tidak segera diangkat, sampah tersebut berpotensi akan mengganggu biota laut. Selain itu, juga menganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
"Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat dan para pengunjung, agar selalu membuang sampah pada tempat-tempat sampah yang telah disediakan. Jangan buang sampah ke laut karena efek yang ditimbulkan akan sangat merugikan baik bagi ekosistem laut, maupun Kota Sabang yang merupakan daerah wisata," ujarnya.
Baca juga: DLHK: Produksi sampah di Aceh Barat menurun selama libur Idul Fitri
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan, para petugas DLHK, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta masyarakat telah bekerja ekstra mengangkat sampah yang menutupi permukaan laut diseputar lokasi tersebut.
"Ini kerap terjadi saat cuaca ekstrem, dan memang harus kita bersihkan. Supaya tidak merusak dan mengganggu biota laut sekitarnya, jadi sampah kita angkat dan buang ke tempat pembuangan akhir," kata Reza, Minggu.
Baca juga: Aksi bersihkan pantai dan laut di Ujung Pancu Aceh Besar peringati Hari Kebangkitan Nasional
Seperti diketahui, sejak beberapa hari lalu sampah kiriman dari berbagai perairan kembali muncul dengan jumlah banyak di kawasan seputar dermaga Kota Sabang atau yang lebih di kenal dengan daerah teluk Sabang.
Hal ini dipicu cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, sehingga membawa sampah di sepanjang pesisir pantai Sabang.
Sampah tersebut berupa campuran organik dan anorganik. Namun, kali ini lebih didominasi sampah plastik khususnya bungkus makanan dan minuman.
Menurut Reza, jika tidak segera diangkat, sampah tersebut berpotensi akan mengganggu biota laut. Selain itu, juga menganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
"Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat dan para pengunjung, agar selalu membuang sampah pada tempat-tempat sampah yang telah disediakan. Jangan buang sampah ke laut karena efek yang ditimbulkan akan sangat merugikan baik bagi ekosistem laut, maupun Kota Sabang yang merupakan daerah wisata," ujarnya.
Baca juga: DLHK: Produksi sampah di Aceh Barat menurun selama libur Idul Fitri
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023