Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Barat Daya menyatakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah itu mampu menembus pasar luar negeri.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Barat Daya Amri AR yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat, mengatakan di antara produk UMKM dari daerah itu yang sudah dijual di pasar luar negeri yakni batik.
"Batik yang dikenal dengan sebutan batik ecoprint tersebut kini sudah merambah di pasar luar negeri. Batik ini merupakan produk UMKM dari Kecamatan Tangan-tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya," katanya.
Baca juga: Nagan Raya Expo 2023 sukses promosikan batik Aceh melalui peragaan busana
Amri mengatakan batik ecoprint diproduksi kelompok Berkah Flora Ecoprint. Kelompok ini satu-satunya yang memproduksi batik tersebut di Kabupaten Aceh Barat Daya.
"Bahan bakunya alami seperti pewarna berasal dari dedaunan yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya. Sedangkan motifnya berupa dedauan yang ada di Aceh, terutama dari kawasan Gunung Leuser," katanya.
Amri AR menyebutkan batik ecoprint dijual berkisar Rp350 ribu hingga Rp800 ribu per lembar. Selain pasar luar negeri seperti Malaysia, batik ini juga dipasarkan di berapa daerah, baik di Aceh maupun provinsi lainnya.
"Kami juga mendorong UMKM lainnya memproduksi produk serupa, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Apalagi peluang pasar produk batik dari Kabupaten Aceh Barat Daya cukup besar," kata Amri AR.
Selain batik, Amri AR mengatakan pemerintah daerah juga terus berupaya membantu pemasaran produk-produk UMKM lainnya seperti tenun kasap dan bordir maupun kuliner. Upaya tersebut dilakukan dengan menggencarkan promosi, termasuk mengikutsertakan pada pameran-pameran tingkat provinsi.
"Beberapa produk UMKM sudah mulai dikenal dari keikutsertaan pada pameran-pameran tersebut. Kami juga mendorong UMKM memanfaatkan media sosial sebagai tempat promosi dan penjualan produk," kata Amri AR.
Baca juga: Batik Air buka layanan penerbangan Banda Aceh-Penang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Barat Daya Amri AR yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat, mengatakan di antara produk UMKM dari daerah itu yang sudah dijual di pasar luar negeri yakni batik.
"Batik yang dikenal dengan sebutan batik ecoprint tersebut kini sudah merambah di pasar luar negeri. Batik ini merupakan produk UMKM dari Kecamatan Tangan-tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya," katanya.
Baca juga: Nagan Raya Expo 2023 sukses promosikan batik Aceh melalui peragaan busana
Amri mengatakan batik ecoprint diproduksi kelompok Berkah Flora Ecoprint. Kelompok ini satu-satunya yang memproduksi batik tersebut di Kabupaten Aceh Barat Daya.
"Bahan bakunya alami seperti pewarna berasal dari dedaunan yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya. Sedangkan motifnya berupa dedauan yang ada di Aceh, terutama dari kawasan Gunung Leuser," katanya.
Amri AR menyebutkan batik ecoprint dijual berkisar Rp350 ribu hingga Rp800 ribu per lembar. Selain pasar luar negeri seperti Malaysia, batik ini juga dipasarkan di berapa daerah, baik di Aceh maupun provinsi lainnya.
"Kami juga mendorong UMKM lainnya memproduksi produk serupa, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Apalagi peluang pasar produk batik dari Kabupaten Aceh Barat Daya cukup besar," kata Amri AR.
Selain batik, Amri AR mengatakan pemerintah daerah juga terus berupaya membantu pemasaran produk-produk UMKM lainnya seperti tenun kasap dan bordir maupun kuliner. Upaya tersebut dilakukan dengan menggencarkan promosi, termasuk mengikutsertakan pada pameran-pameran tingkat provinsi.
"Beberapa produk UMKM sudah mulai dikenal dari keikutsertaan pada pameran-pameran tersebut. Kami juga mendorong UMKM memanfaatkan media sosial sebagai tempat promosi dan penjualan produk," kata Amri AR.
Baca juga: Batik Air buka layanan penerbangan Banda Aceh-Penang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023