Pemerintah Kota Sabang, Provinsi Aceh terus menggalakkan masyarakat daerah Pulau Weh itu untuk menanam tanaman pangan cepat panen, sebagai upaya dalam pengendalian angka inflasi.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Jumat, mengatakan salah satu komoditi yang menjadi penyumbang inflasi seperti bawang merah. Sehingga perlu gerakkan untuk menggalakkan tanam pangan ini sebagai langkah membendung laju angka inflasi.
"Jadi kita terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi dengan cara menanam tanaman-tanaman yang cepat panen," kata Reza dalam keterangan diterima di Banda Aceh.
Baca juga: Daging ayam ras penyumbang dominan deflasi di Aceh pada Juli
Pernyataan itu disampaikan Reza saat melakukan panen bersama bawang merah dalam program gerakan tanam pangan cepat panen bersama Dinas Pertanian dan Pangan di lahan milik Bukhari yakni petani di Beurawang Jaboi.
"Alhamdulillah, hasil panen bawang merahnya rata-rata bagus," katanya.
Ia menjelaskan, program gerakan tanam pangan cepat panen seperti bawang merah itu merupakan salah satu langkah cepat dalam rangka pengendalian pangan guna mengendalikan dampak inflasi di Kota Sabang.
Selain menekan laju inflasi, lanjut dia, program tersebut juga sebagai upaya membangkitkan pangan nasional sesuai amanat pemerintah pusat.
Sekaligus menjadi wadah edukasi para petani agar mampu mengelola pangan pokok cepat panen, dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat petani pulau paling barat Indonesia itu.
"Kita melakukan panen bawang supaya harga-harga ini bisa relatif stabil dan tidak hanya bergantung pasokan dari luar. Sabang punya lahan yang cukup untuk bawang dan cabai," ujarnya.
Selain itu, komoditi bawang merah tersebut juga menjadi salah satu program dari Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Sabang untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Pj wali kota mengapresiasi warga Sabang yang aktif dan selalu bekerjasama dalam hal apapun, termasuk menjaga ketahanan pangan melalui sektor pertanian yang didukung pemerintah daerah.
"Ini tentunya sebagai gerakan bersama dalam upaya menekan laju inflasi, setidaknya kegiatan ini dapat meringankan beban perekonomian dan juga mendukung gerakan ketahanan pangan di Kota Sabang," ujarnya.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar: Pasar murah di 30 titik bisa tekan inflasi
Sementara itu, Bukhari, petani di Sabang berterima kasih kepada pemerintah kota yang telah berupaya menekan inflasi dan menjaga ketersediaan pasokan pangan, sehingga harga bahan pokok terjangkau dan perekonomian rakyat meningkat.
Dalam program ini, Bukhari menjelaskan, dirinya mendapat bantuan bibit dari Dinas Pertanian Kota Sabang sebanyak 100 kilogram, dengan hasil panen sekitar 600 kilogram dalam jangka waktu 2 bulan 10 hari.
"Untuk penanamannya, lahan setengah hektare cukup untuk menampung 100 kilogram bibit bawang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri menambahkan adapun bantuan yang diberikan kepada petani berupa bibit dan pupuk, juga panduan serta penyuluhan bagi petani.
"Bibit bawang merah yang diberikan kepada petani juga termasuk bibit terbaik, sehingga diharapkan menghasilkan panen yang sangat baik pula," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah dan Aceh Tamiang jalin kerjasama pengendalian inflasi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Jumat, mengatakan salah satu komoditi yang menjadi penyumbang inflasi seperti bawang merah. Sehingga perlu gerakkan untuk menggalakkan tanam pangan ini sebagai langkah membendung laju angka inflasi.
"Jadi kita terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi dengan cara menanam tanaman-tanaman yang cepat panen," kata Reza dalam keterangan diterima di Banda Aceh.
Baca juga: Daging ayam ras penyumbang dominan deflasi di Aceh pada Juli
Pernyataan itu disampaikan Reza saat melakukan panen bersama bawang merah dalam program gerakan tanam pangan cepat panen bersama Dinas Pertanian dan Pangan di lahan milik Bukhari yakni petani di Beurawang Jaboi.
"Alhamdulillah, hasil panen bawang merahnya rata-rata bagus," katanya.
Ia menjelaskan, program gerakan tanam pangan cepat panen seperti bawang merah itu merupakan salah satu langkah cepat dalam rangka pengendalian pangan guna mengendalikan dampak inflasi di Kota Sabang.
Selain menekan laju inflasi, lanjut dia, program tersebut juga sebagai upaya membangkitkan pangan nasional sesuai amanat pemerintah pusat.
Sekaligus menjadi wadah edukasi para petani agar mampu mengelola pangan pokok cepat panen, dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat petani pulau paling barat Indonesia itu.
"Kita melakukan panen bawang supaya harga-harga ini bisa relatif stabil dan tidak hanya bergantung pasokan dari luar. Sabang punya lahan yang cukup untuk bawang dan cabai," ujarnya.
Selain itu, komoditi bawang merah tersebut juga menjadi salah satu program dari Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Sabang untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Pj wali kota mengapresiasi warga Sabang yang aktif dan selalu bekerjasama dalam hal apapun, termasuk menjaga ketahanan pangan melalui sektor pertanian yang didukung pemerintah daerah.
"Ini tentunya sebagai gerakan bersama dalam upaya menekan laju inflasi, setidaknya kegiatan ini dapat meringankan beban perekonomian dan juga mendukung gerakan ketahanan pangan di Kota Sabang," ujarnya.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar: Pasar murah di 30 titik bisa tekan inflasi
Sementara itu, Bukhari, petani di Sabang berterima kasih kepada pemerintah kota yang telah berupaya menekan inflasi dan menjaga ketersediaan pasokan pangan, sehingga harga bahan pokok terjangkau dan perekonomian rakyat meningkat.
Dalam program ini, Bukhari menjelaskan, dirinya mendapat bantuan bibit dari Dinas Pertanian Kota Sabang sebanyak 100 kilogram, dengan hasil panen sekitar 600 kilogram dalam jangka waktu 2 bulan 10 hari.
"Untuk penanamannya, lahan setengah hektare cukup untuk menampung 100 kilogram bibit bawang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri menambahkan adapun bantuan yang diberikan kepada petani berupa bibit dan pupuk, juga panduan serta penyuluhan bagi petani.
"Bibit bawang merah yang diberikan kepada petani juga termasuk bibit terbaik, sehingga diharapkan menghasilkan panen yang sangat baik pula," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah dan Aceh Tamiang jalin kerjasama pengendalian inflasi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023