Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran rumah di Gampong Lueng Bata, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh diberi bantuan pemulihan ekonomi oleh Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu, mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk respon cepat dari pemerintah kepada masyarakat yang sedang terkena musibah.
“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah, respon cepat dari kita, jangan dilihat dari banyaknya tapi inilah bentuk kepedulian kita. Nanti mungkin dapat diberikan lagi bantuan material setelah Pemkot membuat surat pernyataan bencana,” kata Ilyas.
Baca juga: Enam unit rumah warga Lueng Bata Banda Aceh ludes terbakar
Adapun yang diberikan berupa 16 paket family kid, 16 lembar selimut, delapan paket perlengkapan makan, delapan buah kasur, delapan lembar seprei dan satu kardus sabun mandi. Bantuan itu diserahkan Ilyas kepada Plt Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Wahyudi di lokasi kebakaran.
Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah Banda Aceh Wahyudi mengapresiasi upaya pemerintah provinsi yang gerak cepat memberikan bantuan, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena musibah.
“Harapannya bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para korban dan dapat meringankan beban mereka yang baru tertimpa musibah,” ujarnya.
Sebelumnya, para korban juga telah menerima bantuan masa panik yang diserahkan langsung Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin pada Selasa (19/9) atau beberapa jam pasca peristiwa kebakaran.
Adapun bantuan masa panik yang diberikan Pemkot Banda Aceh berupa makanan, pakaian, hingga perlengkapan dapur. Selain itu, Amiruddin juga memastikan akan membangun kembali rumah para korban.
“Nanti Insya Allah setelah pendataan, rumah warga kita yang ditimpa musibah ini, akan kita bangun kembali. Saya juga meminta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait agar proaktif membantu para korban,” ujarnya.
Peristiwa kebakaran itu pada Selasa (19/9) sekitar pukul 12.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun menyebabkan kerugian materi bagi para korban terdampak.
Informasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banda Aceh, sumber api diduga berasal dari puntung rokok salah satu penghuni rumah yang membakar kasur.
Akibat peristiwa itu, lima unit rumah warga rusak berat yakni milik Amriah (85), Wardiah (65), Junaidi (40), Saifullah (55) dan Rahmah (80). Sementara tiga rumah rusak ringan diketahui milik Safwan Junet (70), Fauzi (65) dan Syahrul (43).
Baca juga: Museum Nasional kerahkan tim investigasi kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu, mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk respon cepat dari pemerintah kepada masyarakat yang sedang terkena musibah.
“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah, respon cepat dari kita, jangan dilihat dari banyaknya tapi inilah bentuk kepedulian kita. Nanti mungkin dapat diberikan lagi bantuan material setelah Pemkot membuat surat pernyataan bencana,” kata Ilyas.
Baca juga: Enam unit rumah warga Lueng Bata Banda Aceh ludes terbakar
Adapun yang diberikan berupa 16 paket family kid, 16 lembar selimut, delapan paket perlengkapan makan, delapan buah kasur, delapan lembar seprei dan satu kardus sabun mandi. Bantuan itu diserahkan Ilyas kepada Plt Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Wahyudi di lokasi kebakaran.
Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah Banda Aceh Wahyudi mengapresiasi upaya pemerintah provinsi yang gerak cepat memberikan bantuan, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena musibah.
“Harapannya bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para korban dan dapat meringankan beban mereka yang baru tertimpa musibah,” ujarnya.
Sebelumnya, para korban juga telah menerima bantuan masa panik yang diserahkan langsung Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin pada Selasa (19/9) atau beberapa jam pasca peristiwa kebakaran.
Adapun bantuan masa panik yang diberikan Pemkot Banda Aceh berupa makanan, pakaian, hingga perlengkapan dapur. Selain itu, Amiruddin juga memastikan akan membangun kembali rumah para korban.
“Nanti Insya Allah setelah pendataan, rumah warga kita yang ditimpa musibah ini, akan kita bangun kembali. Saya juga meminta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait agar proaktif membantu para korban,” ujarnya.
Peristiwa kebakaran itu pada Selasa (19/9) sekitar pukul 12.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun menyebabkan kerugian materi bagi para korban terdampak.
Informasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banda Aceh, sumber api diduga berasal dari puntung rokok salah satu penghuni rumah yang membakar kasur.
Akibat peristiwa itu, lima unit rumah warga rusak berat yakni milik Amriah (85), Wardiah (65), Junaidi (40), Saifullah (55) dan Rahmah (80). Sementara tiga rumah rusak ringan diketahui milik Safwan Junet (70), Fauzi (65) dan Syahrul (43).
Baca juga: Museum Nasional kerahkan tim investigasi kebakaran
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023