Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga berdampak pada ribuan jiwa.
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu, mengatakan banjir di Bireuen mulai terjadi pada Selasa (19/9) malam. Akibatnya, rumah penduduk di 21 gamong atau desa yang tersebar di Kecamatan Jeumpa dan Peudada terendam banjir.
“Kondisi terakhir, di Kecamatan Jempa sebagian gampong air sudah surut dan air masih menggenangi rumah warga Teupok Tunong dan Teupok Baro. Sedangkan di Peudada air sudah surut dan masyarakat sedang melakukan pembersihan,” kata Ilyas.
Baca juga: Banjir dipicu hujan deras genangi empat desa di Simeulue, satu jembatan putus
Ia menjelaskan, banjir di Bireuen dipicu curah hujan tinggi sehingga membuat debit air dari Paya Si Kameng, Gampong Tanjung Seulamat, Peudada meluap ke pemukiman penduduk, sehingga menggenangi ratusan rumah warga.
Data sementara korban terdampak sebanyak 1.874 jiwa dalam 512 kepala keluarga (KK). Petugas BPBD Bireuen masih terus melakukan pendataan korban terdampak di dua kecamatan.
Adapun daerah terdampak meliputi Kecamatan Jeumpa yakni Gampong Mon Mane, Abeuk Usong, Blang Seupeung, Paloh Seulimeng, Paloh Lawang, Teupok Tunong, Teupok Baro dan Dayah Mon Ara.
Sementara di Kecamatan Peudada meliputi Gampong Tanjung Seulamat, Alue Sijuk, Dayah Mon Ar, Tgk Dibaroh, Blang Bati, Blang Matang, Hagu, Meunasah Alue, Blang Rangkuluh, Cot Laot, Cot Kruet, Pinto Rimba dan Gampong Mulia.
Ketinggian air di Kecamatan Jeumpa dan Peudada antara 20-40 centimeter. Bahkan di Gampong Tanjung Seulamat, Peudada, ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai sekitar 1 meter.
Selain merendam rumah warga, kata dia, banjir juga mengakibatkan satu unit rumah di Gampong Abeuk Usong, Jeumpa dan Gampong Mulia, Peudada yang terancam ambruk akibat terkikis banjir.
“Data hingga saat ini tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi dalam peristiwa banjir ini,” kata Ilyas.
Baca juga: Mualem serukan rakyat Aceh ulurkan tangan untuk musibah banjir bandang Libya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu, mengatakan banjir di Bireuen mulai terjadi pada Selasa (19/9) malam. Akibatnya, rumah penduduk di 21 gamong atau desa yang tersebar di Kecamatan Jeumpa dan Peudada terendam banjir.
“Kondisi terakhir, di Kecamatan Jempa sebagian gampong air sudah surut dan air masih menggenangi rumah warga Teupok Tunong dan Teupok Baro. Sedangkan di Peudada air sudah surut dan masyarakat sedang melakukan pembersihan,” kata Ilyas.
Baca juga: Banjir dipicu hujan deras genangi empat desa di Simeulue, satu jembatan putus
Ia menjelaskan, banjir di Bireuen dipicu curah hujan tinggi sehingga membuat debit air dari Paya Si Kameng, Gampong Tanjung Seulamat, Peudada meluap ke pemukiman penduduk, sehingga menggenangi ratusan rumah warga.
Data sementara korban terdampak sebanyak 1.874 jiwa dalam 512 kepala keluarga (KK). Petugas BPBD Bireuen masih terus melakukan pendataan korban terdampak di dua kecamatan.
Adapun daerah terdampak meliputi Kecamatan Jeumpa yakni Gampong Mon Mane, Abeuk Usong, Blang Seupeung, Paloh Seulimeng, Paloh Lawang, Teupok Tunong, Teupok Baro dan Dayah Mon Ara.
Sementara di Kecamatan Peudada meliputi Gampong Tanjung Seulamat, Alue Sijuk, Dayah Mon Ar, Tgk Dibaroh, Blang Bati, Blang Matang, Hagu, Meunasah Alue, Blang Rangkuluh, Cot Laot, Cot Kruet, Pinto Rimba dan Gampong Mulia.
Ketinggian air di Kecamatan Jeumpa dan Peudada antara 20-40 centimeter. Bahkan di Gampong Tanjung Seulamat, Peudada, ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai sekitar 1 meter.
Selain merendam rumah warga, kata dia, banjir juga mengakibatkan satu unit rumah di Gampong Abeuk Usong, Jeumpa dan Gampong Mulia, Peudada yang terancam ambruk akibat terkikis banjir.
“Data hingga saat ini tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi dalam peristiwa banjir ini,” kata Ilyas.
Baca juga: Mualem serukan rakyat Aceh ulurkan tangan untuk musibah banjir bandang Libya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023