Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyebutkan sebanyak 14 kabupaten/kota di Provinsi Aceh hingga kini masih rawan terjadi bencana alam karena angin siklonik yang menyebabkan hujan lebat angin kencang.
“Kondisi ini terjadi karena terdapat pola angin siklonik di perairan barat laut Provinsi Aceh,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya Angga Yudha dalam keterangannya diterima di Meulaboh, Kamis.
Ia menjelaskan dampak dari pola angin siklonik tersebut memicu pergerakan massa uap air berkumpul, sehingga berpeluang terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif tinggi yang mengakibatkan terjadinya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: BMKG: fenomena Shearline picu cuaca ekstrem di pesisir barat selatan Aceh
Ada pun 14 kabupaten/kota di Aceh yang saat ini masih rawan terjadi hujan lebat disertai angin kencang, antara lain Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Pidie Jaya.
Kemudian BMKG juga memprakirakan daerah lain di Aceh yang masih berpotensi terjadi angin kencang dan hujan lebat, diantaranya Kabupaten Bireuen, Kabupaten Simeulue, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Utara, serta Kabupaten Bener Meriah.
Angga Yudha menjelaskan dampak dari pola angin siklonik tersebut juga berpotensi terjadinya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, meningkatnya volume aliran sungai, serta jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar rumah agar berhati-hati dan selalu memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, dan diimbau agar tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Selain itu BMKG juga menyebut tinggi gelombang di perairan barat dan selatan Aceh diprakirakan masih normal berada di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Baca juga: 11 daerah di Aceh diminta waspada banjir beberapa hari ke depan, begini penjelasan BMKG
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Kondisi ini terjadi karena terdapat pola angin siklonik di perairan barat laut Provinsi Aceh,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya Angga Yudha dalam keterangannya diterima di Meulaboh, Kamis.
Ia menjelaskan dampak dari pola angin siklonik tersebut memicu pergerakan massa uap air berkumpul, sehingga berpeluang terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif tinggi yang mengakibatkan terjadinya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: BMKG: fenomena Shearline picu cuaca ekstrem di pesisir barat selatan Aceh
Ada pun 14 kabupaten/kota di Aceh yang saat ini masih rawan terjadi hujan lebat disertai angin kencang, antara lain Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Pidie Jaya.
Kemudian BMKG juga memprakirakan daerah lain di Aceh yang masih berpotensi terjadi angin kencang dan hujan lebat, diantaranya Kabupaten Bireuen, Kabupaten Simeulue, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Utara, serta Kabupaten Bener Meriah.
Angga Yudha menjelaskan dampak dari pola angin siklonik tersebut juga berpotensi terjadinya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, meningkatnya volume aliran sungai, serta jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar rumah agar berhati-hati dan selalu memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, dan diimbau agar tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Selain itu BMKG juga menyebut tinggi gelombang di perairan barat dan selatan Aceh diprakirakan masih normal berada di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Baca juga: 11 daerah di Aceh diminta waspada banjir beberapa hari ke depan, begini penjelasan BMKG
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023