Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah mengatakan bahwa pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8 bentuk sebagai dukungan Pemerintah Aceh agar jalur rempah nusantara dapat diakui dan ditetapkan UNESCO menjadi kenangan warisan dunia.

"Ini dukungan Pemerintah Aceh terhadap program strategis nasional Pemerintah RI yang akan mengusulkan penetapan jalur rempah nusantara ke UNESCO sebagai kenangan warisan dunia," kata Bustami Hamzah, di Banda Aceh, Minggu.

Pernyataan itu disampaikan Bustami saat membacakan pidato Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam pembukaan seminar Internasional 'Jalur Rempah' yang menjadi bagian dari kegiatan PKA ke 8, di Banda Aceh.

Baca juga: Kemenko PMK: PKA Aceh untuk cegah pengaruh budaya asing

Bustami menyampaikan, pada kegiatan PKA ke-8 tahun 2023, Pemerintah Aceh mengusung tema sentral “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia.” selaras dengan Aceh yang juga sebagai daerah penghasil rempah utama, baik dalam lingkup nusantara maupun dunia.


 

Ia menuturkan, pada abad 17-18 Aceh pernah tercatat sebagai daerah penghasil lada terbesar di dunia, sementara untuk saat ini Aceh juga menghasilkan minyak atsiri yang diolah dari beberapa komoditas rempah seperti pala, cengkeh, serai wangi, dan juga nilam.

"Banyak aspek kebudayaan Aceh, baik itu kuliner, desain, ornamen, herbal dan pengobatan tradisional, dibentuk oleh komoditas rempah," ujarnya.

Tak terkecuali di nusantara, rempah merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Sejak berabad-abad, rempah-rempah berperan penting sebagai bumbu masak yang memperkaya khasanah kuliner nusantara, herbal, obat-obatan, wewangian, dan berbagai kegunaan lainnya. 

"Dengan segala fungsi dan kegunaannya ini, rempah bukan hanya telah memberi, tetapi juga telah membentuk kebudayaan bangsa-bangsa di kepulauan Nusantara, mengisi berbagai lini kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik," katanya. 

Selain itu, nilai penting rempah juga telah berdampak besar terhadap perjalanan sejarah peradaban dan kontak budaya antarbangsa di dunia, serta mewarnai lanskap perdagangan dunia.

"Dengan apa yang kita kenal sebagai jalur rempah, mempengaruhi diplomasi bahkan konflik politik antarbangsa yang kemudian menandai babak penting perjalanan sejarah bangsa Indonesia, yaitu kolonialisme," demikian Bustami. 

Baca juga: BSI promosikan warisan budaya Aceh di PKA 8

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023