Kutacane (ANTARA Aceh) - PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran (MOR) I Sumatera Bagian Utara mengaku, menawarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) industri di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

"Untuk BBM industri di Aceh Tenggara, memang saat ini belum ada. Tetapi kalau misalnya ada yang berminat, kami bisa adakan," kata Sales Representative PT Pertamina MOR I Sumbagut Wilayah Aceh, Anditya Anwar di Kutacane, Kamis.

Dia mengatakan, pihaknya memiliki divisi khusus mengurusi BBM khusus bagi dunia industri dengan penyaluran produk itu berasal dari Terminal BBM Medan Group di Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara.

Tercatat, selama ini di wilayah tersebut baru satu perusahaan yang mengambil pasokan bahan bakar diesel yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kuning, Kutacane sekitar 58.000 kiloliter per hari.

Saat ini terdapat puluhan alat berat terutama milik swasta yang sebagian besar digunakan untuk kegiatan pertambangan seperti batu, dan pasir, serta galian C di Aceh Tenggara.

"Seperti industri galian C. Kalau memang butuhkan bahan bakar diesel, bisa diminta pada kita. Jangan gunakan BBM Solar subsidi di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)," tegasnya.

Anditya menambahkan, PT Pertamina saat ini sedang fokus untuk meningkatkan penjualan bahan bakar nonpenugasan atau nonsubsidi baik jenis bahan bakar diesel maupun gasoline atau bensin.

"Memang trennya saat ini, masyarakat di Aceh mulai beralih menggunakan BBM nonsubsidi karena kualitasnya lebih baik," katanya.

Romulo Hutapea, General Manager PT Pertamina MOR I Sumbagut tahun lalu menyebut, migrasi BBM nonpenugasan pemerintah atau PSO di wilayah Aceh masih 35:65 persen, Sumut 50:50 persen, Sumbar 55:45, dan Riau 60:40 persen.

"Rata-rata konsumsi BBM non PSO saat ini di Riau 60:40 persentasenya. Sebelumnya, di angka 80:20," ucap Romulo.

Dia menceritakan, konsumsi BBM jenis Premium masih tinggi sekitar 60 persen, dan 40 persen sudah nonsubsidi mulai dari jenis Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017