Sebanyak 260 santri Dayah Darul Quran Aceh (DQA) mengikuti mukhayyam (kemah) Al Quran selama dua pekan, dalam upaya memaksimalkan ibadah selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Ketua Panitia Pelaksana Ustadz Budi Muyasir, Kamis, kemah Al Quran pada Ramadhan ini rutin digelar sejak tujuh tahun terakhir, yakni sejak dayah tersebut berdiri pada 2017 silam.
“Alhamdulillah pada Ramadhan tahun ini diikuti oleh 260 santri dan lebih banyak dari tahun sebelumnya,” kata Budi Muyasir di Aceh Besar.
Ia menjelaskan, setiap tahunnya para santri putra dan putri mengikuti kegiatan ini dengan cara mendaftarkan diri kepada panitia.
Pada kemah tahun ini dengan tema Ramadhan Mulia Gadget No More Al Quran Forever itu, diikuti 176 santri putra dan 84 putri dan berlangsung mulai 16-30 Maret 2024 di komplek Dayah DQA Kuta Malaka, Aceh Besar.
Ia mengatakan meskipun program tersebut tidak wajib, artinya para santri boleh diberi kebebasa mengikuti atau tidak. Namun, antusias mereka sangat luar biasa untuk mengikuti program kemah Al Quran sehingga yang mendaftar pun mencapai ratusan santri.
Baca juga: Dua santriwati Darul Quran Aceh lulus pertukaran pelajar ke Asia hingga Amerika
Adapun kegiatan selama kemah Al Quran meliputi shalat taraweh, sahur bersama, tahajud berjamaah, memperbanyak shalat sunnah dan yang paling utama adalah halaqah tahfiz Al Quran.
“Selain itu juga ngabuburit dan buka puasa bersama,” ujar Budi Muyasir.
Sementara itu, Direktur Dayah Darul Quran Aceh Ustazd Hajarul Akbar mengatakan pihaknya meminta seluruh peserta agar mengamalkan Al Quran dengan kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga berharap peserta dapat dengan serius dan percaya diri dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan dalam memaksimalkan ibadah selama Ramadhan.
“Semoga dengan kegiatan tersebut para santri akan terpacu untuk terus menghafal Al Quran dan Insya Allah akan mendapatkan keberkahan dari apa yang dilakukan pada bulan yang mulia ini. Mudah-mudahan Allah jadikan Ahlul Quran untuk para penghafal Al Quran," ujarnya.
Baca juga: Personel polisi di Aceh Barat berhasil cegah keributan di pesantren saat protes nikah siri
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Ketua Panitia Pelaksana Ustadz Budi Muyasir, Kamis, kemah Al Quran pada Ramadhan ini rutin digelar sejak tujuh tahun terakhir, yakni sejak dayah tersebut berdiri pada 2017 silam.
“Alhamdulillah pada Ramadhan tahun ini diikuti oleh 260 santri dan lebih banyak dari tahun sebelumnya,” kata Budi Muyasir di Aceh Besar.
Ia menjelaskan, setiap tahunnya para santri putra dan putri mengikuti kegiatan ini dengan cara mendaftarkan diri kepada panitia.
Pada kemah tahun ini dengan tema Ramadhan Mulia Gadget No More Al Quran Forever itu, diikuti 176 santri putra dan 84 putri dan berlangsung mulai 16-30 Maret 2024 di komplek Dayah DQA Kuta Malaka, Aceh Besar.
Ia mengatakan meskipun program tersebut tidak wajib, artinya para santri boleh diberi kebebasa mengikuti atau tidak. Namun, antusias mereka sangat luar biasa untuk mengikuti program kemah Al Quran sehingga yang mendaftar pun mencapai ratusan santri.
Baca juga: Dua santriwati Darul Quran Aceh lulus pertukaran pelajar ke Asia hingga Amerika
Adapun kegiatan selama kemah Al Quran meliputi shalat taraweh, sahur bersama, tahajud berjamaah, memperbanyak shalat sunnah dan yang paling utama adalah halaqah tahfiz Al Quran.
“Selain itu juga ngabuburit dan buka puasa bersama,” ujar Budi Muyasir.
Sementara itu, Direktur Dayah Darul Quran Aceh Ustazd Hajarul Akbar mengatakan pihaknya meminta seluruh peserta agar mengamalkan Al Quran dengan kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga berharap peserta dapat dengan serius dan percaya diri dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan dalam memaksimalkan ibadah selama Ramadhan.
“Semoga dengan kegiatan tersebut para santri akan terpacu untuk terus menghafal Al Quran dan Insya Allah akan mendapatkan keberkahan dari apa yang dilakukan pada bulan yang mulia ini. Mudah-mudahan Allah jadikan Ahlul Quran untuk para penghafal Al Quran," ujarnya.
Baca juga: Personel polisi di Aceh Barat berhasil cegah keributan di pesantren saat protes nikah siri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024