Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah meminta pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) bendungan Rukoh di Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie, Aceh dapat diselesaikan hingga 90 persen hingga akhir 2024 ini.
“Pembangunan ini supaya dapat mencapai 90 persen di penghujung Desember 2024, karena selama ini masyarakat kesulitan dalam bertani apalagi saat musim hujan tiba, bisa terdampak banjir,” kata Bustami Hamzah, di Pidie, Rabu.
Saat ini, pengerjaan bendungan Rukoh sudah mencapai 64 persen dan pada Juni 2024 mendatang ditargetkan dilakukan pengerjaan tubuh bendungan yang meliputi timbunan sekitar 20 meter.
Sementara untuk pembebasan lahan sudah mencapai 92 persen, dan sisa lahan saat ini masih dalam proses inventarisasi dan identifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pidie.
Untuk diketahui, bendungan Rukoh ini mencapai 716,10 hektare, mampu menampung air hingga 128,66 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan sebagai keperluan irigasi persawahan, pembangkit listrik 4MW, pengendalian banjir di hilir sungai Rukoh, serta sebagai tempat pariwisata.
Karena itu, Bustami berharap pembangunan proyek tersebut dapat terselesaikan, sehingga seluruh masyarakat Pidie dapat merasakan dampak serta manfaat dari bendungan itu.
"Kami harap semua pihak yang terlibat dan seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersinergi agar pembangunan bendungan Rukoh ini selesai tepat waktu," demikian Bustami Hamzah.
Sebagai informasi, bendungan Rukoh merupakan salah satu PSN yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Bendungan Rukoh tersebut juga merupakan salah satu dari 13 bendungan di Indonesia, sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan.
Baca juga: BWS: Waduk Rukoh airi 11.950 hektare persawahan dan cegah banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Pembangunan ini supaya dapat mencapai 90 persen di penghujung Desember 2024, karena selama ini masyarakat kesulitan dalam bertani apalagi saat musim hujan tiba, bisa terdampak banjir,” kata Bustami Hamzah, di Pidie, Rabu.
Saat ini, pengerjaan bendungan Rukoh sudah mencapai 64 persen dan pada Juni 2024 mendatang ditargetkan dilakukan pengerjaan tubuh bendungan yang meliputi timbunan sekitar 20 meter.
Sementara untuk pembebasan lahan sudah mencapai 92 persen, dan sisa lahan saat ini masih dalam proses inventarisasi dan identifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pidie.
Untuk diketahui, bendungan Rukoh ini mencapai 716,10 hektare, mampu menampung air hingga 128,66 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan sebagai keperluan irigasi persawahan, pembangkit listrik 4MW, pengendalian banjir di hilir sungai Rukoh, serta sebagai tempat pariwisata.
Karena itu, Bustami berharap pembangunan proyek tersebut dapat terselesaikan, sehingga seluruh masyarakat Pidie dapat merasakan dampak serta manfaat dari bendungan itu.
"Kami harap semua pihak yang terlibat dan seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersinergi agar pembangunan bendungan Rukoh ini selesai tepat waktu," demikian Bustami Hamzah.
Sebagai informasi, bendungan Rukoh merupakan salah satu PSN yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Bendungan Rukoh tersebut juga merupakan salah satu dari 13 bendungan di Indonesia, sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan.
Baca juga: BWS: Waduk Rukoh airi 11.950 hektare persawahan dan cegah banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024