Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala Aceh Besar menjajaki kerja sama pembangunan fasilitas pengolahan air baku menjadi layak konsumsi water treatment plant (WTP) dengan investor asal Korea.
“Pembangunan WTP baru ini merupakan langkah yang diambil PDAM Tirta Mountala untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan suplai air bersih kepada masyarakat di Kabupaten Aceh Besar," kata Direktur Utama PDAM Tirta Mountala Sulaiman dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan kapasitas produksi air bersih di perusahaan milik daerah itu saat ini sebesar 550 liter per detik dengan jumlah pelanggan mencapai 48.989 pelanggan atau hampir mencapai 49 ribu konsumen.
“Jika dilihat dengan jumlah produksi dan pelanggan, kita sudah melebihi kapasitas, namun demikian PDAM Tirta Mountala tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan,” katanya.
Baca: PDAM Tirta Mountala salurkan 96 ton air bersih di daerah krisis air
Menurut dia penambahan jumlah pelanggan baru bisa direalisasikan, apabila produksi air bersih di daerah itu mencapai 700 liter per detik.
“Artinya, jika produksi air tidak bertambah, maka secara otomatis tidak bisa menambah pelanggan karena tidak mampu memenuhi permintaan air untuk pelanggan nantinya,” katanya.
Ia mengatakan distribusi air bersih yang disalurkan PDAM Tirta Mountala tersebar dari beberapa sumber di antaranya Krueng Aceh, Jantho, Mata Ie, Indrapuri.
Karena itu di sela-sela menghadiri kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, pihaknya akan berjumpa dengan investor asal Korea untuk pembangunan WTP di daerah itu sehingga jumlah produksi air bersih bisa bertambah.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan karena ketersediaan air merupakan kebutuhan dasar,” katanya.
Ia menambahkan untuk membangun WTP tersebut membutuhkan dana yang besar, sehingga pihaknya menjajaki kerja sama pembangunan fasilitas tersebut dengan salah satu investor asal Korea.
Baca: Suplai air ke ribuan pelanggan PDAM Tirta Mountala Aceh Besar terganggu
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024