Sosialisasi Kekayaan Intelektual kepada pelajar sekolah bertajuk RuKI (Guru Kekayaan Intelektual) Goes to School sukses dilaksanakan di Kota Takengon, Selasa.
Pelajar di SMA 1 Takengon dan SMK 1 Takengon terlihat antusias dalam mempelajari materi kekayaan intelektual yang disampaikan oleh RuKI Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh.
Novi, pelajar dari SMA 1 Takengon, mengakui kehadiran RuKI sangat bermanfaat baginya. Sebab, menurutnya kekayaan intelektual sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari.
"Sangat tertarik ya, bermanfaat sekali soalnya. Ini menjadi ilmu baru bagi kami," katanya.
Secara terpisah, Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Junarlis mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kekayaan intelektual sejak dini.
"Generasi muda adalah penerus bangsa yang harus dibekali dengan pengetahuan tentang KI. Dengan memahami KI, mereka dapat melindungi ide-ide kreatif dan inovatif mereka," ujar Junarlis.
Di samping itu, Hajarus Salam, Kepala Sekolah SMK 1 Takengon mengapresiasi kehadiran Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh. Ia sendiri berharap agar momentum ini menjadi awal kerja sama kedua belah pihak dalam perlindungan kekayaan intelektual.
"Banyak produk yang dihasilkan oleh para siswa, maka ke depannya saya berharap produk kami mendapatkan perlindungan. Semoga ini menjadi awal kerja sama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Pelajar di SMA 1 Takengon dan SMK 1 Takengon terlihat antusias dalam mempelajari materi kekayaan intelektual yang disampaikan oleh RuKI Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh.
Novi, pelajar dari SMA 1 Takengon, mengakui kehadiran RuKI sangat bermanfaat baginya. Sebab, menurutnya kekayaan intelektual sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari.
"Sangat tertarik ya, bermanfaat sekali soalnya. Ini menjadi ilmu baru bagi kami," katanya.
Secara terpisah, Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Junarlis mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kekayaan intelektual sejak dini.
"Generasi muda adalah penerus bangsa yang harus dibekali dengan pengetahuan tentang KI. Dengan memahami KI, mereka dapat melindungi ide-ide kreatif dan inovatif mereka," ujar Junarlis.
Di samping itu, Hajarus Salam, Kepala Sekolah SMK 1 Takengon mengapresiasi kehadiran Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh. Ia sendiri berharap agar momentum ini menjadi awal kerja sama kedua belah pihak dalam perlindungan kekayaan intelektual.
"Banyak produk yang dihasilkan oleh para siswa, maka ke depannya saya berharap produk kami mendapatkan perlindungan. Semoga ini menjadi awal kerja sama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024