PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan bekerjasama dengan perusahaan konsultan multinasional  untuk menginvestigasi penyebab pemadaman listrik di pulau Sumatera.

"Kami menggandeng perusahaan konsultan multinasional untuk melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pemadaman listrik di Sumatera," kata General Manager PLN S2JB Adhi Herlambang saat diwawancarai di Palembang, Rabu.

Ia menjelaskan penggunaan konsultan itu agar hasil dari penyebab pemadaman itu lebih independen dan tidak hanya berasal dari PLN.

"Penggunaan konsultan itu agar hasil dari penyebab pemadaman itu lebih independen dan tidak hanya berasal dari PLN," jelasnya.

Baca juga: Ada kompensasi potongan 10 persen dari PLN imbas pemadaman listrik, begini penjelasannya

Akan tetapi, untuk dugaan sementara dari PLN S2JB penyebab pemadaman listrik tersebut, karena adanya petir yang mengenai jaringan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat yang terjadi sebelum pemadaman terjadi.

"Kemudian, karena adanya warga menebang pohon yang mengenai sisi jaringan 150 kV di ruas Prabumulih Simpang 3 yang mengakibatkan sistem kelistrikan di Lampung terganggu dan menyebabkan swing tegangan," ujarnya.

Ia mengatakan PLN memiliki tiga sistem pertahanan kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Selatan, Sumatera Bagian Tengah, dan Sumatera Bagian Utara. Maka, apabila terjadi gangguan interkoneksi per sub sistem, maka ada daya secara mandiri menyuplai listrik di wilayah Sumatera.

"Pada saat pemadaman listrik terjadi ini sebetulnya sistem bagian tengah dan utara terpisah dengan Selatan. Defense scheme sudah berjalan baik, frekuensinya masih stabil. Akan tetapi, 1,5 menit kemudian ada warga menebang pohon mengenai jaringan 150 kV sehingga aliran transmisi yang melalui Lampung menyebabkan swing tegangan yang mungkin menyebabkan proteksi pembangkit lepas dari sistem dan kemudian yang memadamkan Jambi, Sumsel dan Lampung," kata Adhi.

Baca juga: Ini penyebab sebagian wilayah Aceh alami pemadaman listrik

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024