Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pasaran hewan kurban di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, hingga kini masih lesu, karena daya beli masyarakat masih rendah.
Sejumlah pedagang di Kota Lhokseumawe, Selasa mengaku, jumlah hewan kurban yang laku pada tahun 2017 sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika pada tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang laku mencapai puluhan ekor per pedagang. Akan tetapi tahun ini hanya belasan saja yang baru laku, ujar dia.
Zainal, salah seorang pedagang kambing di Taman Riyadhah, Lhokseumawe menyebutkan, jumlah hewan kurban yang baru laku baru 15 ekor kambing. Dibandingkan tahun lalu, jumlah hewan kurban yang laku mencapai 50 ekor.
"Tahun ini memang sepi dari tahun sebelumnya. Mendekati Idul Adha saja, baru 15 ekor kambing yang laku, dulu sudah 50 ekor kambing laku saat-saat makin mendekati hari raya kurban. Mungkin karena tidak ada anggaran makanya masyarakat tidak ada uang," katanya.
Sementara itu, mengenai harga kambing kurban yang umumnya dijual Zainal mengatakan, harganya bervariasi tergantung dari ukurannya.
"Yang paling kecil harganya Rp2 juta/ekor, sedangkan yang paling besar mencapai Rp4,5 juta/ekor. Ukuran kambing yang paling kecil adalah jenis kambing kacangan, sedangkan yang paling besar adalah jenis Etawa atau peranakan," jelas Zainal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017