Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menggelar zikir dan doa bersama mengenang mega tragedi 20 tahun gempa dan tsunami Aceh.
Doa dan zikir bersama tersebut dilaksanakan di kompleks kuburan massal Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis.
Doa dipimpin Tgk H Athaillah Ishak Al Amiry yang juga pimpinan Dayah Ulee Titi. Sementara, Ustad H Zamhuri Ramli dari Majelis Zikir Nurun Nabi memimpin zikir dan shalawat.
Baca juga: Kisa Delisa, inspirasi bangun mitigasi dan edukasi bencana tsunami
Kegiatan yang berlangsung singkat namun penuh makna itu, sengaja diadakan di sisi kuburan massal para syuhada di Gampong Siron, agar benar-benar dirasakan aura keprihatinan serta mengambil ikhtibar dari bencana dahsyat gempa dan tsunami 20 tahun silam.
Para jamaah zikir dan doa bersama untuk korban tsunami itu larut dalam kekhusyukan zikir dan yang dipimpim Ustadh Zanhuri bersama majelisnya.
Sementara, tak jauh dari lokasi itu, juga terdengar lantunan doa dan ayat suci Al Quran dari keluarga para syuhada tsunami yang mulai berdatangan ke Makam Umum Siron tersebut.
Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Forkopimda Kabupaten Aceh Besar juga menyerahkan santunan kepada anak yatim.
Abu Athaillah Ishak yang akrab dengan panggilan Abu Ulee Titi dan tampil membacakan doa setelah zikir dan shalawat, mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema Na Ingat, Seulamat. Melalui peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh, diharapkan menjadi momentum peningkatan amal shalih dan mengenang arwah syuhada tsunami.
"Zikir dan doa yang dipimpin pimpinan Majelis Zikir Zawiyah Nurun Nabi, Ustad H Zamhuri itu mampu menggugah kita bersama untuk terus meningkatkan amal shalih dan mengenang syuhada tsunami yang telah mendahului kita menghadap Ilahi," katanya.
Aceh Besar juga merupakan kabupaten terparah diterjang tsunami pada 26 Desember 2004 tersebut. Di kompleks kuburan massal Siron tercatat dikuburkan 46.718 jasad syuhada tsunami.
Baca juga: Dubes Jepang: Aceh harus perbanyak pendidikan mitigasi bencana untuk kalangan muda
Selain di Siron, kuburan massal lainnya juga tersebar di berbagai kecamatan di Aceh Besar, seperti Lhoknga, Lhoong, Baitussalam, Darussalam, dan Peukan Bada.
Sementara itu, tausiah dan refleksi disampaikan H Rusli Muhammad. Mantan Pj Bupati Aceh Besar itu mengajak semua masyarakat untuk selalu mengenang musibah gempa dan tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.
Musibah gempa dan tsunami Aceh, ujarnya, menyebabkan 230 ribu jiwa masyarakat Aceh meninggal dunia. Untuk itu, ia berharap semua masyarakat berdoa kepada syuhada tsunami tersebut.
"Mari kita terus berdoa untuk para syuhada tsunami," ungkap H Rusli Muhammad, yang pada saat tsunami 20 tahun lalu itu, menjabat sebagai Penjabat Bupati Aceh Besar.
Baca juga: Aa Gym: Jangan larut dalam duka, korban tsunami wafat sebagai syuhada
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Doa dan zikir bersama tersebut dilaksanakan di kompleks kuburan massal Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis.
Doa dipimpin Tgk H Athaillah Ishak Al Amiry yang juga pimpinan Dayah Ulee Titi. Sementara, Ustad H Zamhuri Ramli dari Majelis Zikir Nurun Nabi memimpin zikir dan shalawat.
Baca juga: Kisa Delisa, inspirasi bangun mitigasi dan edukasi bencana tsunami
Kegiatan yang berlangsung singkat namun penuh makna itu, sengaja diadakan di sisi kuburan massal para syuhada di Gampong Siron, agar benar-benar dirasakan aura keprihatinan serta mengambil ikhtibar dari bencana dahsyat gempa dan tsunami 20 tahun silam.
Para jamaah zikir dan doa bersama untuk korban tsunami itu larut dalam kekhusyukan zikir dan yang dipimpim Ustadh Zanhuri bersama majelisnya.
Sementara, tak jauh dari lokasi itu, juga terdengar lantunan doa dan ayat suci Al Quran dari keluarga para syuhada tsunami yang mulai berdatangan ke Makam Umum Siron tersebut.
Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Forkopimda Kabupaten Aceh Besar juga menyerahkan santunan kepada anak yatim.
Abu Athaillah Ishak yang akrab dengan panggilan Abu Ulee Titi dan tampil membacakan doa setelah zikir dan shalawat, mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema Na Ingat, Seulamat. Melalui peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh, diharapkan menjadi momentum peningkatan amal shalih dan mengenang arwah syuhada tsunami.
"Zikir dan doa yang dipimpin pimpinan Majelis Zikir Zawiyah Nurun Nabi, Ustad H Zamhuri itu mampu menggugah kita bersama untuk terus meningkatkan amal shalih dan mengenang syuhada tsunami yang telah mendahului kita menghadap Ilahi," katanya.
Aceh Besar juga merupakan kabupaten terparah diterjang tsunami pada 26 Desember 2004 tersebut. Di kompleks kuburan massal Siron tercatat dikuburkan 46.718 jasad syuhada tsunami.
Baca juga: Dubes Jepang: Aceh harus perbanyak pendidikan mitigasi bencana untuk kalangan muda
Selain di Siron, kuburan massal lainnya juga tersebar di berbagai kecamatan di Aceh Besar, seperti Lhoknga, Lhoong, Baitussalam, Darussalam, dan Peukan Bada.
Sementara itu, tausiah dan refleksi disampaikan H Rusli Muhammad. Mantan Pj Bupati Aceh Besar itu mengajak semua masyarakat untuk selalu mengenang musibah gempa dan tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.
Musibah gempa dan tsunami Aceh, ujarnya, menyebabkan 230 ribu jiwa masyarakat Aceh meninggal dunia. Untuk itu, ia berharap semua masyarakat berdoa kepada syuhada tsunami tersebut.
"Mari kita terus berdoa untuk para syuhada tsunami," ungkap H Rusli Muhammad, yang pada saat tsunami 20 tahun lalu itu, menjabat sebagai Penjabat Bupati Aceh Besar.
Baca juga: Aa Gym: Jangan larut dalam duka, korban tsunami wafat sebagai syuhada
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024