Singkil (ANTARA Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil siaga 24 jam memasuki musim penghujan di akhir 2017 dan awal tahun 2018.
Kepala BPBD Aceh Singkil Sulaiman ST kepada wartawan di Singkil, Rabu mengatakan menjelang akhir tahun Oktober - Nopember 2017 dan awal tahun Januari - Februari 2018 pihaknya terus bersiaga bila mana terjadi bencana tahunan seperti banjir.
"Kita tidak mendahului takdir Tuhan, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," ungkapnya.
Apabila terjadi hal demikian, kata Sulaiman, pihak BPBD telah mempersiapkan personil dan fasilitas transportasi logistik, transportasi evakuasi korban, barang-barang dan kendaraan dapur umum darurat di segala lini terutama kawasan rawan banjir.
Dikatakan, sebulan terakhir ini guyuran hujan di wilayah Aceh Singkil tidak begitu signifikan dan intens.
Yang sangat diwaspadai, lanjutnya, apabila terjadi curahan hujan yang cukup intens dan lama di enam kabupaten/kota ini seperti Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Kabupaten Dairi, Pak Pak Bharat, Tapteng dan Dolok Sanggul maka Aceh Singkil terimbas banjir kiriman karena aliran sungainya searah dan bermuara ke pesisir Aceh Singkil," ujarnya.
Kemudian, tambah Sulaiman, satu hal lagi yang membuat banjir Singkil sangat rentan yakni, bila mana banjir bersamaan dengan pasang purnama atau pasang 30 hari bulan kalender hijriah karena air banjir yang biasanya bermuara ke laut tertahan air pasang laut.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Singkil Masdianto menambahkan, bahwasanya titik kawasan rawan banjir Aceh Singkil, berada di lima kecamatan yakni Kecamatan Singkil, Gunung Meriah, Simpang Kanan, Suro dan Singkohor.
"Memang bencana tidak bisa dihindari, tapi pengurangan resikonya bisa dilakukan, jadi di lima kecamatan itu BPBD selalu utamakan perhatian," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017