Kutacane (ANTARA Aceh) - Harga Elpiji/LPG subsidi tiga kilogram atau dikenal dengan sebutan gas melon menembus Rp28.000 per tabung di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

"Memang tidak langka di wilayah kota, tapi harga LPG tinggi. Kini masih Rp28.000 per tabung," ucap Aridawati Pinim (41), ibu rumah tangga di Kutacane, Kamis.

Ia mengaku, harga LPG yang disubsidi oleh pemerintah telah berlangsung lama di daerah ini dan gas melon itu diperoleh dari tingkat pedagang pengecer, sebelumnya seharga Rp25.000 per tabung.

Bila terjadi kelangkaan akibat telambatnya pasokan tiba, lanjutnya, maka harga gas ini di pasaran bisa melambung di atas harga Rp30.000 per tabung.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) selalu menambah pasokan stok LPG tiga kilogram seperti terakhir kali menyambut perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah yang jatuh pada tanggal 1 Desember.

PT Pertamina telah menambahan alokasi sebanyak 66.640 tabung mulai tanggal 26-30 November 2017 di Aceh, dalam rangka peringatan maulid nabi dengan alokasi normal adalah 90.223 tabung per hari.

"Kabarnya di tingkat pangkalan pun harga tinggi. Seperti saat ini Rp25.000 per tabung. Yang jelas, hidup masyarakat sekarang makin susah," ucap Mamak Peni (53), ibu rumah tangga lainnya.

Mita Selian (31), pedagang pengecer setempat mengatakan, hingga saat ini dirinya tidak mengetahui harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan LPG tiga kilogram.

"Tulisan pangkalannya ada, tapi harga eceran tertingi sama sekali tidak tertera. Mungkin di sini terjadi permainan harga elpiji subsidi antara agen dan pangkalan," terangnya.

Rudi Ariffianto, Pimpinan Unit Komunikasi Pertamina MOR I Wilayah Aceh menyebut, ketahanan suplai dan stok LPG di Aceh ditunjang dengan keberadaan 65 Agen dan 2.416 Pangkalan.

Pihaknya mengimbau bagi masyarakat yg berhak mendapatkan LPG bersubsidi untuk dapat membeli langsung di pangkalan, agar harga sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017