Aceh Tamiang (Antaranews Aceh) - Produksi gabah kering hasil panen padi di Kabupaten Aceh Tamiang, provinsi Aceh, tahun 2016 menurun 0,2 persen dari produksi tahun 2015.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan kabupaten Aceh Tamiang, Safwan kepada aceh.antaranews.com di Kualasimpang, Rabu menyatakan, mersosotnya produksi gabah disebabkan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Aceh Tamiang.
"Kalau sudah faktor cuaca, akan berdampak kepada serangan hama dan penyakit tanaman," tegas Safwan.
Masih Safwan, untuk meningkatkan priduksi gabah kering diupayakan membangun sarana mitigasi, seperti membuat saluran primer, skunder dan tersier untuk mengatur sistem pengairan sawah.
Disamping, penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK), diharapkan petani juga mampu dan dapat mengaplikasikan tehnik budidaya pertanian yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
"Ini salah satu cara meningkatkan produksi gabah kering dikabupaten ini. Saya juga berharap petani mampu mengaplikasikan apa yang sudah dijelaskan kepada masyarakat tentang peningkatan produksi gabah kering," jelasnya.
Safwan menyayangkan, diharap setiap tahunnya surplus gabah kering, malah sebaliknya menurun 0,2 persen dari produksi persawahan.
Lebih jauh dikatakan, untuk tahun 2015, luas sawah 16.488 hektare, luas tanam 32.213 hektare, luas panen 32.038 hektare dan produksi gabah kering 187.064 ton.
Sedang ditahun 2016 luas tanam hanya mampu ditanami 26.619 hektare serta luas panen dicapai 29.965 hektare dan produksi gabah 186.142 ton, terjadi penurunan produksi gabah kering 0,2 persen.
"Meski kita tidak mampu mencapai surplus di tahun ini, tahun berikutnya diupayakan bisa surplus yang memuaskan, setelah konsumsi masyarakat," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018