Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, memprakirakan, fenomena Edy atau pusaran angin tertutup berpeluang melanda wilayah di Aceh pekan ini.
"Eddy pengaruhi cuaca Aceh dalam beberapa hari ke depan di pekan ini," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Senin.
Analisa pihaknya, ia katanya, dari garis angin di sebelah Barat Daya Aceh kini terpantau "low pressure" atau udara bertekanan rendah, yakni berupa pusaran angin tertutup.
Ia menjelaskan, dengan hadirnya Eddy tersebut, maka di atas sebagian wilayah udara di propinsi paling Utara di Sumatera pada saat ini terjadi belokan arah angin.
Ditambah, lanjutnya, terjadi sedikit peningkatan pergerakan kecepatan angin di Aceh, terutama Aceh bagian Utara, Selat Malaka bagian Tengah dan Utara.
"Potensi hujan diperkirakan akan turun, seperti di Aceh Besar bagian Timur dan Selatan. Atau wilayah pegunungan dan lembah Seulawah," tutur dia.
Lalu, terang Zakaria, wilayah Aceh Besar berbatasan dengan Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Singkil, dan Subulussalam berpotensi hujan.
"Untuk Aceh bagian Utara dan Timur, perlu waspada di sebagian Aceh Utara, Langsa, dan Aceh Tamiang potensi hujan. Cuaca seperti ini dapat berlangsung dua, dan tiga hari ke depan," tegas dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Singkil, Sulaiman mengaku, pihaknya siaga penuh memasuki musim pancaroba di tahun 2018.
Ia mengatakan, meski musim hujan segera berakhir di Aceh, namun tidak berlaku cuaca di wilayahnya yang tidak mengenal musim karena berbatasan dengan Samudera Hindia.
"Kita tidak mendahului takdir Tuhan, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Eddy pengaruhi cuaca Aceh dalam beberapa hari ke depan di pekan ini," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Senin.
Analisa pihaknya, ia katanya, dari garis angin di sebelah Barat Daya Aceh kini terpantau "low pressure" atau udara bertekanan rendah, yakni berupa pusaran angin tertutup.
Ia menjelaskan, dengan hadirnya Eddy tersebut, maka di atas sebagian wilayah udara di propinsi paling Utara di Sumatera pada saat ini terjadi belokan arah angin.
Ditambah, lanjutnya, terjadi sedikit peningkatan pergerakan kecepatan angin di Aceh, terutama Aceh bagian Utara, Selat Malaka bagian Tengah dan Utara.
"Potensi hujan diperkirakan akan turun, seperti di Aceh Besar bagian Timur dan Selatan. Atau wilayah pegunungan dan lembah Seulawah," tutur dia.
Lalu, terang Zakaria, wilayah Aceh Besar berbatasan dengan Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Singkil, dan Subulussalam berpotensi hujan.
"Untuk Aceh bagian Utara dan Timur, perlu waspada di sebagian Aceh Utara, Langsa, dan Aceh Tamiang potensi hujan. Cuaca seperti ini dapat berlangsung dua, dan tiga hari ke depan," tegas dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Singkil, Sulaiman mengaku, pihaknya siaga penuh memasuki musim pancaroba di tahun 2018.
Ia mengatakan, meski musim hujan segera berakhir di Aceh, namun tidak berlaku cuaca di wilayahnya yang tidak mengenal musim karena berbatasan dengan Samudera Hindia.
"Kita tidak mendahului takdir Tuhan, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," ungkapnya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018