Banda Aceh (Antaranews Aceh) - SMAN 1 Tenggulun di Kabupaten Aceh Tamiang, sekolah yang berada di pedalaman Provinsi Aceh, membutuhkan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
"Kami membutuhkan guru PNS. Selama ini hanya kami sendiri guru berstatus PNS, lainnya tenaga kontrak dan guru bakti," ungkap Kepala SMAN 1 Tenggulun Abdul Haris yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.
SMAN 1 Tenggulun dibangun sejak 2015 dan baru diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Syaridin pada akhir Juni lalu.
Abdul Haris menyebutkan, sekolah yang dipimpinnya saat ini mendidik sekitar 150 siswa. Dan diperkirakan pada tahun baru ajaran 2018/2019 akan ada sekitar 50 siswa yang mendaftar.
Dengan jumlah 200 anak didik nantinya, sebut Abdul Haris, tentu dibutuhkan guru berstatus PNS. Selama ini, SMAN 1 Tenggulun memiliki lima guru kontrak dan 20 guru bakti.
"Antara guru kontrak dan bakti dengan guru PNS tentu berbeda. Karena itu, kami berharap Dinas Pendidikan Aceh menempatkan guru PNS ke SMAN 1 Tenggulun," pinta Abdul Haris.
Abdul Haris menambahkan, kehadiran SMAN 1 Tenggulun telah memberi akses pendidikan atas bagi anak-anak pedalaman di Provinsi Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang.
Sebelum hadirnya sekolah itu, SMA terdekat jaraknya sekitar 30 kilometer. Anak-anak di kawasan Tenggulun terpaksa berpisah dengan orang tuanya ketika melanjutkan pendidikan menengah atas.
"Dengan hadirnya sekolah ini, anak-anak Tenggulun bisa lebih mudah melanjutkan pendidikan SMA. Namun, kendalanya itu tadi, guru PNS baru seorang. Karena itu, kami ada penambahan guru PNS," kata Abdul Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Kami membutuhkan guru PNS. Selama ini hanya kami sendiri guru berstatus PNS, lainnya tenaga kontrak dan guru bakti," ungkap Kepala SMAN 1 Tenggulun Abdul Haris yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.
SMAN 1 Tenggulun dibangun sejak 2015 dan baru diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Syaridin pada akhir Juni lalu.
Abdul Haris menyebutkan, sekolah yang dipimpinnya saat ini mendidik sekitar 150 siswa. Dan diperkirakan pada tahun baru ajaran 2018/2019 akan ada sekitar 50 siswa yang mendaftar.
Dengan jumlah 200 anak didik nantinya, sebut Abdul Haris, tentu dibutuhkan guru berstatus PNS. Selama ini, SMAN 1 Tenggulun memiliki lima guru kontrak dan 20 guru bakti.
"Antara guru kontrak dan bakti dengan guru PNS tentu berbeda. Karena itu, kami berharap Dinas Pendidikan Aceh menempatkan guru PNS ke SMAN 1 Tenggulun," pinta Abdul Haris.
Abdul Haris menambahkan, kehadiran SMAN 1 Tenggulun telah memberi akses pendidikan atas bagi anak-anak pedalaman di Provinsi Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang.
Sebelum hadirnya sekolah itu, SMA terdekat jaraknya sekitar 30 kilometer. Anak-anak di kawasan Tenggulun terpaksa berpisah dengan orang tuanya ketika melanjutkan pendidikan menengah atas.
"Dengan hadirnya sekolah ini, anak-anak Tenggulun bisa lebih mudah melanjutkan pendidikan SMA. Namun, kendalanya itu tadi, guru PNS baru seorang. Karena itu, kami ada penambahan guru PNS," kata Abdul Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018