Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Budi daya ikan dengan sistem keramba yang memanfaatkan sungai semakin berkembang dari tahun ke tahun di Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

"Dari tahun ketahun, budi daya dengan sistem keramba atau wadah ikan yang berupa kandang yang terbuat dari jaring semakin berkembang di sini," ungkap Erwin Mustafa Kasi Prasarana dan Tata Ruang pada Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe, Rabu.

Budi daya ikan dengan sistem keramba, banyak terdapat di alur Sungai Krueng Cunda, mulai wilayah Cunda hingga Kuala Ujong Blang, Lhokseumawe.

Jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah dan kerapu.

"Dua jenis ikan tersebut yang umumnya dibudidayakan oleh petani ikan," ucap Erwin.

Berkembangnya jumlah kolam keramba di sepanjang alur sungai di wilayah Kota Lhokseumawe, tidak terlepas dari membaiknya pasar jenis-jenis ikan tertentu dan kecocokan dengan alam.

Selain itu, usaha kuliner di Kota Lhokseumawe yang menawarkan berbagai varian menu ikan segar semakin berkembang jumlahnya di Lhokseumawe sehingga memotivasi petani untuk mengembangkan budi daya ikan dengan sistem keramba untuk jenis-jenis ikan tertentu yang memiliki nilai pasar tinggi.

Selain itu, katanya, kondisi alam dan kecocokan air juga menjadi faktor penting terhadap pengembangan jumlah kolan keramba di Lhokseumawe. Lingkungan aliran sungai di wilayah Lhokseumawe, merupakan lokasi yang sangat mendukung budi daya ikan kakap dan kerapu.

"Kondisi dan tingkat keasinan air pada aliran seperti Krueng Cunda yang cocok dan airnya selalu berganti karena dua terhubung dengan dua muara, sangat baik untuk pengembangan ikan ini," kata Erwin.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018