Banda Aceh (ANTARA) - Bank Aceh Syariah telah menyetujui penyaluran zakat perusahaan sebesar Rp14,3 miliar untuk 2024 ini, disalurkan melalui lembaga zakat Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal kabupaten/kota se Aceh.
"Penyetoran zakat perusahaan merupakan salah satu bukti kontribusi nyata Bank Aceh bagi masyarakat," kata Plt Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas, di Banda Aceh, Rabu.
Keputusan jumlah pembayaran zakat tersebut setelah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tahun buku 2023. Maka, dengan ini Bank Aceh menjadi BUMD pertama di Aceh yang menyalurkan zakat perusahaan.
"Alhamdulillah, Bank Aceh merupakan BUMD pertama milik rakyat Aceh yang menyalurkan zakat perusahaan," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, zakat berperan penting dalam mekanisme distribusi pendapatan dan perekonomian Aceh jika potensi zakat benar-benar dieksplorasi secara efektif dan berdaya guna.
Baca: Bank Aceh bagi deviden 2023 sebesar Rp296 miliar, naik Rp1 miliar
Terhadap maksud tersebut, maka Bank Aceh berkolaborasi dengan Baitul Mal agar zakat tersalurkan secara tepat sasaran sehingga bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat membutuhkan.
Fadhil menambahkan, Bank Aceh sebagai bank syariah dalam menjalankan usahanya tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga aktivitas sosial yang mengandung nilai ibadah dan memiliki manfaat untuk kemaslahatan umat, salah satunya melalui penyaluran zakat ini.
Diharapkan, kontribusi zakat dari Bank Aceh tersebut benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan di tanah rencong.
Dalam kesempatan ini, Bank Aceh juga mengajak kepada nasabah dan masyarakat untuk dapat berzakat sekaligus berinfaq melalui memiliki layanan ZIS pada Action Mobile Banking Bank Aceh.
"Mari bersama perkuat ekonomi daerah melalui zakat dan infak agar terciptanya kesejahteraan masyarakat Aceh," demikian Fadhil Ilyas.
Baca: Pj Gubernur: Bank Aceh harus tingkatkan pembiayaan sektor UMKM