Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah menyalurkan bantuan sosial kemanusian kepada 20 imigran gelap asal Rohingya yang masuk ke Kuala Idi, Selasa (4/12) pagi.

"Sesuai kemampuan daerah kami sudah memberikan bantuan sosial untuk warga Rohingnya seperti nasi, pakaian dan lainnya," kata Asisten II Pemerintah Aceh Timur, Usman A Rahman saat dihubungi Antara dari Banda Aceh, Rabu.

Ke-20 imigran Rohingya dengan menggunakan perahu kayu sekitar 10 grose tonage (GT) pada pukul 08.00 WIB masuk ke Kuala Idi, Gampong (desa) Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.

Usman menyatakan, ke-20 pemuda Rohingnya itu secara fisik masih sehat dan mereka tidak mungkin ditampung oleh Pemerintah Aceh Timur karena keterbatasan fasilitas.

Baca juga: 20 etnis Rohingya diserahkan ke Pemkab Aceh Timur

"Jika kami menampung mereka, kita khawatir menimbulkan konflik sosial di tengah masyarakat. Dan hemat kami mereka masuk ke Aceh untuk mencari suaka atau pekerjaan karena koflik di negaranya," ujar Asisten II Pemerintah Aceh Timur.

Lebih lanjut dia mengakui, untuk menghindari konflik di tengah masyarakat setempat pihaknya telah menyerahkan ke-20 etnis Rohingnya itu ke Kantor Imigrasi Kelas II Langsa.

"Satpol PP, Aceh Timur malam tadi telah mengantarkan ke-20 pemuda Rohingya ke Kantor Imigrasi Kelas II Langsa," kata dia.

Kantor Imigrasi Kelas II Langsa pun telah mendata ke-20 imigran gelap asal Rohingya itu dan meraka masuk ke Aceh tanpa memiliki identitas apapun.

"Imigran Rohingnya itu sudah kami data semua dan mereka tidak memiliki dokumen apapun," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Mirza Akbar.

Baca juga: Imigrasi data 20 etnis Rohingya

Ada pun nama-nama 20 etnis Rohingnya tersebut meliputi, Abdul Karim (12), Abdul Rohim (14), Abdul Risyik (19), Abdul Maur (16), Muhammad Taka (18), Muhammad Amin (14), Muhammad Hayas, Muhammad Salim (27), Muhammad Salim (17), Muhammad Nur Syumi (18), dan Muhammad Idris (18).

Selanjutnya, Hafiz Muhammad Ismail (20), Nur Islam (19), Suimamba 50), Amir Ali (28), Solomullah (24), Harisyik (16), Rusyi Tamot (28) Syakkara Homma (23), dan Muhammad Zubir (14).

Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Idi, Aceh Timur, Razali Muhammad Ali menyatakan mereka bukan terdampar, tapi segaja merapat atau singgah di Kuala Idi karena cuaca buruk di laut.

"Saat masuk ke Kuala Idi perahu kayu etnis Rohingya itu masih hidup dan bahkan diatas perahu mereka masih ada bahan bakar sekitar 250 liter. Pengakuan mereka tujuannya ke Malaysia karena cuaca buruk makanya masuk ke Kuala Idi," jelas Razali.

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018