Bawang impor dari India mendominasi sejumlah pasar tradisional di Banda Aceh, karena pasokan dari petani lokal belum mampu memenuhi permintaan pasar. 

"Bawang merah ini dominan dari India, diimpor melalui Thailand dan Malaysia," kata seorang pedagang grosir Muhammad Nur di pasar tradisional Peunayong, Banda Aceh, Rabu. 

Ia mengaku hasil produksi petani lokal sangat terbatas dan untuk memenuhi permintaan pasar pihaknya terpaksa membeli bawang impor. 

"Satu hari saya bisa menghabiskan sekitar 1,5 ton bawang. Masing-masing bawang merah satu ton dan bawang putih 500 kilogram," sebut pedagang grosir tadi. 

Lebih lanjut ia menyebutkan, harga bawang merah peking kecil Rp195 per sak, bobot sembilan kilogram. Bawang merah peking sedang dan besar dari, Rp165 ribu-Rp 160 ribu per sak. 

Selanjutnya, harga bawang putih impor Rp250 per sak ukuran 10 kilogram. 

Seorang pedagang eceran, Iqbal mengaku, harga bawang merah  dan bawang putih impor dua pekan terakhir normal dan saban hari ia mampu menjual 100 kilogram. 

"Harga bawang impor normal. Bawang merah dari, Rp10 ribu-25 ribu, tergantung kualitas. Kalau bawang putih Rp28 ribu per kilogram," sebut pedagang eceran detail.
 

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019