Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe, Provinsi Aceh terus menggalakkan masyarakat tani daerah itu untuk menanam komoditas pangan cepat panen, seperti bawang merah sebagai upaya untuk menciptakan ketahanan pangan.
Pj Wali Kota Lhokseumawe A Hanan dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Minggu, mengatakan kali ini Pemkot menggerakkan dan membantu kelompok inovasi tani mandiri Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, untuk menanam secara perdana komoditas bawang merah di lahan seluas 10 hektare.
“Lahan seluas 10 hektare tersebut di lima titik,” kata A Hanan.
Ia menjelaskan, Pemkot menyalurkan sebanyak 7.500 kilogram bibit bawang merah serta 3,5 ton pupuk bagi kelompok tani itu. Bibit dan pupuk tersebut merupakan bantuan Kementerian Pertanian tahun anggaran 2023, untuk pelaksanaan di tahun ini.
Menurutnya, penanaman bawang merah ini dalam rangka percepatan pengembangan kawasan bawang merah, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dari pemanfaatan lahan tidur di daerah Tanah Rencong itu.
Pengembangan bawang merah tersebut akan dikawal khusus oleh penyuluh pertanian. Penanaman bawang merah ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi daerah setempat.
Ia juga berharap, jika areal penanaman baik dan subur serta perawatan bagus, maka hasil panen dari produksi bawang merah tersebut bisa mencapai 13 ton.
“Pemkot sudah berkoordinasi untuk membuat pasar tani di Kota Lhokseumawe. Harapannya pendapatan petani meningkat, petani lebih diuntungkan dan konsumen juga diuntungkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Inovasi Tani Mandiri Blang Buloh Hamdani mengatakan penanaman bawang merah ini merupakan yang perdana di daerahnya, sehingga dibutuhkan dukungan dari pihak agar programnya berjalan sukses.
“Harapan kami, Blang Buloh ini menjadi sentral bawang merah,” kata Hamdani.
Kata dia, sejauh ini tidak ada kendala dalam penanaman bawang merah di lahan yang dipakai oleh warga itu. Pengolahan tanah juga dilakukan secara swadaya secara manual, dan pemerintah menyediakan bibit dan pupuk.
“Hanya saja kita butuh traktor memudahkan menggarap lahan, karena sebelumnya dilakukan secara manual,” katanya.