Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mempromosikan wisata kuliner unggulan ke wisatawan mancanegara (wisman), terutama dari negara jiran Malaysia karena memiliki cita rasa yang tinggi, dan sudah dikenal oleh masyarakat internasional.

"Apa lagi kulinernya di Banda Aceh, kalau kuliner tak ada lawan. Cuma tiga "E" yakni enak, enak kali, dan enak sekali," kata Aminullah yang disambut gelak tawa hadirin di acara pembukaan dan peresmian Kantor Perwakilan Rumah Sakit Kumpulan Penguatan Johor (KPJ) Penang di Banda Aceh, Sabtu.

Ia melanjutkan, berbagai masakan di daerah berjuluk "Serambi Mekkah" tersebut terkenal enak, dan nikmat. Oleh karenanya, kata dia, bagi wisman yang mencoba kuliner masakan asli penduduk di Aceh, pasti terlelap karena kekenyangan.

Sedikitnya, terdapat tujuh kuliner yang sudah menjadi ikon Aceh, dan Kota Banda Aceh sendiri dalam menjamu terutama wisatawan nusantara (wisnus) maupun turis asing, yakni mie Aceh, dan ayam tangkap atau ayam kampung di goreng minyak panas.

Lalu kuah beulangong atau kari daging, kue timpan erbahan dasar ketan dibungkus daun pisang muda, asoe kaya atau roti srikaya, roti cane, dan kopi Aceh, yang kesemuanya banyak ditemui karena diperjualbelikan, terutama di rumah makan khas Aceh.

"Habis makan, setelah itu enak tidur. Coba lah makanan Aceh, setelah itu pasti ngantuk dan enak tidur. Belum lagi kopi, itu terenak di dunia dan sudah diakui," katanya.

Ia menyebut, tanaman biji kopi baik jenis Robusta maupun Arabika kualitas ekspor boleh tumbuh di dataran tinggi wilayah tengah di Aceh, dan berjarak sekitar delapan jam dengan menempuh perjalanan darat dari Banda Aceh.

"Tapi yang ada 1.001 warung kopi, cuma ada di Banda Aceh. Silahkan nanti menikmati kopi Aceh, karena dalam secangkir kopi di Banda Aceh ada sejuta cerita. Jadi, sangkin lamanya orang duduk di warung kopi," ucapnya lagi disambut gelak tawa hadirin.

"Nanti, bawa rombongan lebih ramai lagi. Dan jangan pernah bawa duit begitu sampai sini, dibawa kembali. Biar belanja, habiskan di Banda Aceh saja," tutur Aminullah.

Chief Executive Director KPJ Penang Specialist Hospital, Encik Zabidi mewakili tim rombongan wisman dari Malaysia mengaku, mereka cukup senang karena mendapat sambutan hangat selama berada di Banda Aceh.

"Terimakasih orang di Aceh, karena telah menerima kami dengan sangat baik. Malam tadi, kami di jamu makan. Selepas tu, disungguhkan durian. Kalau kami bilang, durian kampung," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin sebelumnya mengatakan, lima tahun terakhir sejak tahun 2014 angka kunjungan wisatawan ke Aceh terus mengalami peningkatan.

Ia menyebut, seperti pada tahun 2018 di antaranya total kunjungan wisatawan ke Aceh mencapai 2,5 juta orang dibandingkan selama 2017 yang cuma tercatat sebanyak 2,3 juta orang.

"Wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Aceh mencapai 2,5 juta orang, terdiri 2,4 juta wisnus dan 106 ribu wisman di 2018. Pada 2017 ada total 2,3 juta orang, terdiri dari 2,2 juta wisnus dan 78 ribu wisman," katanya merinci.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019