Sejumlah petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengeluhkan meningkatkan hama burung  pipit yang "menyerang" tanaman padi mereka yang sudah mulai menguning.

Salah seorang petani Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Mawardi, Kamis, mengaku kewalahan dalam mengusir hama burung pipit yang setiap hari memakan padi miliknya yang kini sudah mulai menguning.

"Bila hama burung ini benar-benar membuat kami petani kewalahan. Kita usir disudut ini terbang ke sudut sawah sana. kita usir dari sana terbangnya ke sini," keluhnya saat ditemui Antara di lahan sawah.

Mawardi terlihat sempat pontang-panting mengusir hama burung pipit yang menyerang tanaman padi seara bergerombolan di lahan sawah miliknya di kawasan Blang Dalam, Desa Ie Lhob, Tangan-Tangan.

Petani tersebut mengaku telah berupaya memasang orang-orangan sawah yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian yang disusun paralel dengan mengunakan tali dibentangkan dikawasan lahan sawah.

Bahkan, petani juga telah berupaya memasang daun pisang kering diikat pada tali bagaikan umbul-umbul kemudian dibentangkan keseluruh areal sawah dengan mengunakan tali tidak juga membuat hama burung jera.  

"Begitu kita usir dari satu petak sawa ini, burung terbang ke petak sawah lainnya. Makanya kami sekarang tiap hari ke sawah untuk jaga hama burung. Kalau kita biarkan hasil produksi nanti banyak susut," tuturnya.  

Ia juga mengatakan, serangan hama burung pipit tersebut paling banyak saat keluarnya matahari pagi hingga pukul 10.00 Wib, kemudian ditambah lagi pada pukul 15.00 Wib sore hingga menjelang matahari terbenam.

"Kalau siang hari saat cuacanya panas hama burung tidak ada. Hama burung menganggu tanaman padi ketika cuaca matahari mulai ingin," katanya.  

Ketua kelompok tani Sabe-sabena Desa Ie Lhob, Kamaruddin saat dikonfirmasi wartawan membenarkan, bahwa tanaman padi petani di daerahnya yang kini sudah mulai menguning diserang hama burung pipit.

"Wilayah serangan hama burung tersebut menyebar di seluruh areal persawahan Desa Ie Lhob – Desa Tangan-Tangan Cut tepatnya di perbatasan antara Kecamatan Setia- Tangan-Tangan,” jelasnya

Kamaruddin menjelaskan, banyaknya hama burung pipit menyerang tanaman padi petani di daerahnya karena jadwal tanaman padi mulai memasuki menguning bertepatan pada musim banyaknya burung.

"Sama juga dengan hama tikus, jika kita tanam padi bertepatan pada musimnya, repot petani dalam membasminya. Tapi, kalau jadwalnya tepat, benih padi kita tabur di sawah tidak diganggu oleh hama," tuturnya.

Berbeda dengan pernyataan petani lainnya, kata mereka banyaknya hama burung pipit tersebut karena program tanam padi di Kabupaten Abdya pada musim tanam (MT) rendengan 2018 – 2019 tidak begitu serentak

Sehinga, hama burung mudah menyerangnya lantaran tanaman padi yang sudah menguning hanya dibeberapa lokasi saja. Sedangkan di daerah lainnya sedang mengeluarkan malai dan ada juga tanamannya masih kecil karena terlambat tanam.

"Hama burung secara bergerombolan terbang pada tanaman padi yang sudah menguning saja, makanya banyak. Coba kalau tanamnya serentak seperti dulu, pasti burungnya kurang karena terbangnya bertebaran," tutur petani itu dibenarkan oleh petani lainnya. 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019