Tokoh perempuan Kabupaten Aceh Barat Hj Rosni Idham menyampaikan, dukungan lebih dari kaum pria sangat dibutuhkan untuk suksesnya karir di luar rumah seorang perempuan, khususnya dalam menghadapi dunia kerja.

"Perempuan tidak hanya sebatas diizinkan, tapi harus didukung, baik itu suami, ayah, anak ataupun saudara laki-lakinya," kata tokoh bidang sastra ini mengomentari Hari Kartini 21 April 2019, di Meulaboh, Minggu.

Dalam kesetaraan gender, kaum perempuan bukan hanya mendapatkan hak yang sama dalam mengisi pembangunan, namun lebih dari itu, perempuan harus mampu berkembang dan meniti karirnya untuk mengisi semua sektor pembangunan regional dan nasional.

Rosni Idham menyampaikan, momentum pringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, menjadi emansipasi wanita di Aceh untuk tidak kaku dan terbelenggu dengan pekerjaan domestik rumah tangga.

Kata sastrawan ini, masyarakat Aceh yang mayoritas Muslim masih terjebak dengan memahami kodrat atau ketentuan Allah SWT yang melekat pada perempuan. Kondisi ini menjadi belenggu seorang perempuan dalam meniti karirnya.

Banyak yang beranggapan bahwa pekerjaan domestik rumah tangga sebagai kodrat atau kewajiban seorang perempuan, padahal rumah tangga dibangun bersama-sama dan penanggung jawab utamanya adalah suami sebagai seorang pemimpin.

"Pekerjaan domestik rumah tangga seringkali dianggap sebagai tugas utama perempuan, itu salah satu kendala atau yang sulit dilepas oleh perempuan, ketika itu tertanam di pikirannya, perempuan tersebut juga akan sulit berkembang," ujarnya.

 Menurut Rosni Idham, ketentuan Allah SWT yang melekat pada individu perempuan adalah hamil, menyusui serta ibadahnya, semua itu tidak bisa diwakilkan dan menurut dia tidak ada perempuan yang mengingkari kodrat tersebut.

Perempuan memiliki hak yang sama dalam berkehidupan, namun karena kesibukan perempuan mengurus pekerjaan domestik rumah tangga sehingga keterbatasan dalam bergaul dengan publik, kadang perempuan gamang dan tidak siap mental.

"Lain lagi ketika perempuan menjadi tulang punggung keluarga, banyak itu kita temukan sehingga muncul kasus gugat cerai dan segala macam. Perempuan itu prinsipnya membantu beban suami," katanya.

Rosni Idham menyebutkan dalam membangun rumah tangga, pengorbanan seorang suami sangat menentukan, pengorbanan yang dimaksudkan adalah pengertian dan kerjasamanya mengurus rumah tangga.

Perempuan juga harus bisa mengerti, kadang kesibukan masing-masing di luar rumah bisa memunculkan rasa lelah sehingga keharmonisan dalam rumah tangga bisa berkurang, keduanya harus mengatur waktu agar tidak terjadi keretakan dalam rumah tangga. (*)

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019