Warga di Dusun Gagak, Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, hingga kini masih mengkonsumsi ikan air tawar yang diduga  tercemar limbah industri kelapa sawit yang menyebabkan ikan di aliran sungai di desa setempat mati dan mengambang ke permukaan.

"Warga mengkonsumsi ikan air tawar ini karena saat ikan tersebut mengapung, kondisi ikan belum mati," kata Murtaza, warga Desa Lamie, Darul Makmur, Nagan Raya, Selasa.

Warga mengambil ikan tersebut karena selama ini aliran sungai itu merupakan tempat untuk mencari dan memancing ikan.

"Biasanya rasa ikan segar dan ada rasa yang khas. Tapi kalau yang ini berbeda, ada bau yang tidak sedap," tambah Murtaza.

Meski sebagian warga di desa setempat sudah mengkonsumsi ikan air tawar yang diduga  terkontaminasi dengan limbah tersebut,  namun mereka mengaku tidak mengalami apa-apa.

Baca juga: Diduga tercemar limbah, ratusan ikan mati mendadak di Nagan Raya

Masyarakat di desa setempat mengaku masih bisa beraktivitas seperti biasa dan tidak mengeluh dengan kondisi kesehatan mereka.

Sementara itu, Kepala Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, Afrizal kepada Antara mengatakan warganya banyak mengambil ikan yang diduga sudah tercemar limbah kelapa sawit untuk dikonsumsi.

Pada aliran sungai Alue Gajah yang tercemar tersebut selama ini terdapat beraneka jenis ikan air tawar, dan setiap hari dikunjungi warga untuk menangkap ikan untuk konsumsi hari-hari.

"Kami berharap masalah ini dapat segera teratasi, sehingga masyarakat tidak dirugikan," pinta Afrizal.

Baca juga: Diduga tercemar limbah, warga temukan ikan mati di sekitar PLTU Nagan Raya

 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019