Menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, berbagai aneka kue kering tradisional Aceh, masih menjadi pilihan bagi warga Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, sebagai salah satu makanan camilan didalam merayakan lebaran.
“Peminat kue kering tradisional Aceh dengan berbagai jenis masih terbilang tinggi. Meskipun ada berbagai jenis kue kering sekarang yang juga dijual pedagang,” ungkap Zulkarnen salah seorang pedagang kue kering di Pasar Inpres.
Pedagang aneka kue kering menjelang lebaran mulai terlihat di beberapa pasar tradisional, dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Begitu juga dengan kue kering tradisional Aceh juga banyak terlihat menghiasi rak para pedagang kue musiman tersebut. Diantara beberapa jenis kue kering tradisional Aceh antara lain, Bhoi (seperti bolu telur), keukarah (sarang burung), loyang, kue semprong dan berbagai jenis kue tradisional lainnya.
Sebutnya lagi, adapun jenis-jenis kue kering tradisional Aceh yang paling banyak laku adalah, Keukarah, Kue Mata, Bhoi serta beberapa jenis kue tradisional lainnya, seperti kue bawang dan juga kue semprong.
“Kue kering tradisional Aceh yang paling banyak laku adalah keukarah dan bhoi. Bahkan, jenis kue tersebut banyak dibeli untuk dikirim keluar atau sebagai kue oleh-oleh khas daerah,” ujar pedagang kue itu lagi.
Sementara, mengenai harga masing-masing jenis kue tersebut antara lain, Untuk jenis kue Keukarah dijual per 15 biji adalah Rp 10.000, begitu juga untuk Bhoi dengan jumlah yang sama dan harga yang sama.
Sementara itu hal yang sama juga ditambahkan oleh Zaitun, salah seorang pembuat kue tradisional. Bahwa permintaan pesanan kue tradisional sangat ramai menjelang lebaran. Umumnya yang dipesan berupa kue Bhoi atau Keukarah serta kue semprong.
“Pesanannya lebih meningkat saat seperti ini menjelang hari raya apabila dibandingkan dengan hari-hari biasa. Biasanya pemesanan kue seperti jenis bhoi ataupun keukarah selain untuk kebutuhan hari raya, juga dipesan sebagai oleh-oleh khas untuk dikirimkan ke sanak famlinya diluar Aceh,” terang pembuat kue tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
“Peminat kue kering tradisional Aceh dengan berbagai jenis masih terbilang tinggi. Meskipun ada berbagai jenis kue kering sekarang yang juga dijual pedagang,” ungkap Zulkarnen salah seorang pedagang kue kering di Pasar Inpres.
Pedagang aneka kue kering menjelang lebaran mulai terlihat di beberapa pasar tradisional, dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Begitu juga dengan kue kering tradisional Aceh juga banyak terlihat menghiasi rak para pedagang kue musiman tersebut. Diantara beberapa jenis kue kering tradisional Aceh antara lain, Bhoi (seperti bolu telur), keukarah (sarang burung), loyang, kue semprong dan berbagai jenis kue tradisional lainnya.
Sebutnya lagi, adapun jenis-jenis kue kering tradisional Aceh yang paling banyak laku adalah, Keukarah, Kue Mata, Bhoi serta beberapa jenis kue tradisional lainnya, seperti kue bawang dan juga kue semprong.
“Kue kering tradisional Aceh yang paling banyak laku adalah keukarah dan bhoi. Bahkan, jenis kue tersebut banyak dibeli untuk dikirim keluar atau sebagai kue oleh-oleh khas daerah,” ujar pedagang kue itu lagi.
Sementara, mengenai harga masing-masing jenis kue tersebut antara lain, Untuk jenis kue Keukarah dijual per 15 biji adalah Rp 10.000, begitu juga untuk Bhoi dengan jumlah yang sama dan harga yang sama.
Sementara itu hal yang sama juga ditambahkan oleh Zaitun, salah seorang pembuat kue tradisional. Bahwa permintaan pesanan kue tradisional sangat ramai menjelang lebaran. Umumnya yang dipesan berupa kue Bhoi atau Keukarah serta kue semprong.
“Pesanannya lebih meningkat saat seperti ini menjelang hari raya apabila dibandingkan dengan hari-hari biasa. Biasanya pemesanan kue seperti jenis bhoi ataupun keukarah selain untuk kebutuhan hari raya, juga dipesan sebagai oleh-oleh khas untuk dikirimkan ke sanak famlinya diluar Aceh,” terang pembuat kue tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019