Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat kegiatan ekspor komoditas andalan yakni kopi baik jenis arabika maupun robusta melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) masih  minim  dalam lima bulan terakhir 2019.

"Nilai ekspor kopi melalui pelabuhan di Aceh selama lima bulan terakhir, baru 9.641 dolar AS. Jika lewat pelabuhan di luar Aceh nilainya tercatat Rp54,48 juta dolar AS selama 2019," kata Kepala BPS Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Jumat.

Bahkan, lanjutnya, ekspor barang asal Provinsi Aceh di kelompok komoditas non minyak dan gas bumi (migas), yakni kopi, teh, rempah-rempah melalui pelabuhan di luar Aceh telah memberi andil dalam lima bulan sebesar 78,72 persen dari total ekspor 69,2 juta dolar AS.

Untuk nilai komoditas asal Aceh yang diekspor melalui pelabuhan di provinsi ini terbesar pada kelompok bahan bakar mineral 65,07 juta dolar AS yang memberi andil 91,22 persen dari total ekspor 71,33 juta dolar AS.

Ia mengatakan, namun jika dibanding periode enam bulan atau semester  2018, nilai ekspor kopi melalui pelabuhan di Aceh telah mengalami peningkatan yang cukup pesat.

"Hingga semester I tahun 2018 baru senilai 252 dolar AS, sementara telah lima bulan di 2019 nilai ekspor kopi sudah 9.641 dolar AS,"

Ia mengaku, setiap tahun kegiatan ekspor kopi jenis arabika maupun robusta asal Aceh yang telah diterima pasar dunia memang lebih besar melalui pelabuhan luar dibandingkan lewat provinsi sendiri.

"Kami dorong terus agar Pemerintah Aceh maupun kabupaten/kota melalui SKPA (Satuan Kerja Perangkat Aceh), dan SKPK (Satuan Kerja Perangkat Kabupaten/Kota) segera memperhatikan sarana penunjang kegiatan ekspor di pelabuhan," tegas Wahyudin.

Presiden Joko Widodo tahun ini telah melepas kontainer kopi ekspor ke-250.000 dari pabrik kopi kemasan PT Mayora Indah Tbk di Tangerang, Banten, dengan negara tujuan Filipina.

"Di sini ekspornya lebih dari 2.000 kontainer per bulan. Hari ini alhamdulillah akan diekspor yang ke-250.000 kontainer," kata Presiden Joko Widodo.

Ia mengatakan, Indonesia memerlukan dua hal penting untuk bisa maju perekonomian negaranya, yakni memperbesar investasi dan meningkatkan ekspor.

"PT Mayora bisa menjadi contoh, karena sudah ekspor lebih ke-100 negara. Lebih dari 100 baik di Asia, ASEAN, Amerika Latin, Afrika, Uni Eropa, dan semuanya, hampir semua negara masuk," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019