Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin meminta guru untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis teknologi dalam menyongsong era Industri 4.0.
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah semakin maju, termasuk dalam bidang pendidikan, di mana belajar tidak harus berada di ruang kelas, di mana pun dan kapan pun dapat dilakukan dengan menggunakan akses internet," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka Bimbingan Teknis Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diselenggarakan UPTD Balai Tekkomdik pada Dinas Pendidikan Aceh.
Ia menjelaskan proses belajar mengajar akan menjadi lebih mudah apabila dapat memanfaatkan teknologi dan berkaca pada kondisi saat ini, di mana guru untuk terlibat dan berkolaborasi bersama dengan teknologi.
"Revolusi industri 4.0 telah memberikan dorongan baru bagi transformasi dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir dan ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat," katanya.
Menurut dia Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi yang meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi.
Ia mengatakan guru harus dapat memanfaatkan TIK untuk kepentingan penguatan dan pengembangan aspek utama pendidikan seperti konten, pedagogik dan manajemen pendidikan.
Lemajuan TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan, bila diibaratkan TIK adalah arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapi perubahan teknologi informasi tersebut.
"Pilihan pertama membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut, pilihan Kedua berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus dan pilihan Ketiga memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi," imbuhnya.
Kadisdik Aceh mengatakan peningkatan kompetensi guru merupakan kebutuhan yang mendesak dalam upaya memajukan dunia pendidikan di Aceh yang menitik beratkan pada upaya-upaya dan tindakan yang akan ditempuh.
Sebelumnya ketua panitia, Syarbaini mengatakan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berlangsung dari 8-13 Juli 2019.
Kegiatan tersebut diikuti 75 orang guru jenjang SMA/SMK dan PLB, yang tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi guru bidang TIK untuk mengembangkan bahan ajar yang kreatif dan inovatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah semakin maju, termasuk dalam bidang pendidikan, di mana belajar tidak harus berada di ruang kelas, di mana pun dan kapan pun dapat dilakukan dengan menggunakan akses internet," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka Bimbingan Teknis Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diselenggarakan UPTD Balai Tekkomdik pada Dinas Pendidikan Aceh.
Ia menjelaskan proses belajar mengajar akan menjadi lebih mudah apabila dapat memanfaatkan teknologi dan berkaca pada kondisi saat ini, di mana guru untuk terlibat dan berkolaborasi bersama dengan teknologi.
"Revolusi industri 4.0 telah memberikan dorongan baru bagi transformasi dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir dan ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat," katanya.
Menurut dia Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi yang meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi.
Ia mengatakan guru harus dapat memanfaatkan TIK untuk kepentingan penguatan dan pengembangan aspek utama pendidikan seperti konten, pedagogik dan manajemen pendidikan.
Lemajuan TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan, bila diibaratkan TIK adalah arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapi perubahan teknologi informasi tersebut.
"Pilihan pertama membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut, pilihan Kedua berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus dan pilihan Ketiga memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi," imbuhnya.
Kadisdik Aceh mengatakan peningkatan kompetensi guru merupakan kebutuhan yang mendesak dalam upaya memajukan dunia pendidikan di Aceh yang menitik beratkan pada upaya-upaya dan tindakan yang akan ditempuh.
Sebelumnya ketua panitia, Syarbaini mengatakan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berlangsung dari 8-13 Juli 2019.
Kegiatan tersebut diikuti 75 orang guru jenjang SMA/SMK dan PLB, yang tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi guru bidang TIK untuk mengembangkan bahan ajar yang kreatif dan inovatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019