Para petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan gotong-royong membersihkan saluran irigasi secara bersama-sama ketika memasuki musim turun ke sawah, sehingga aliran air ke areal persawahaan menjadi lancar saat proses penggarapan.

Salah seorang warga Desa Tokoh II, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Abdya, Muhammad Jali, Rabu mengatakan, para petani di desanya bersama Keujreun Blang (pemangku adat sawah) telah melaksanakan gotong-royong membersihkan saluran irigasi.

"Kemarin (Selasa, 9/7), kami para petani bersama keujruen blang melaksanakan gotong-royong membersihkan saluran irigasi yang tersumbat dalam gorong-gorong. Jadi, gotong-royong petani ini rutin kami lakukan ketika memasuki musim turun ke sawah," katanya.

Ia menjelaskan, kegiatan para petani membersihkan saluran irigasi secara bersama-sama dilakukan setiap menjelang bajak sawah, agar kebutuhan air mengalir ke lahan persawahan menjadi lancar.

"Jika saluran yang tersumbat tidak segera kita bersihkan secara gotong-royong, maka puluhan hektare lahan persawahan di desa kami terkendala proses bajak lantaran kering tidak punya air," ungkapnya.

Petani itu juga mengungkapkan bahwa pada musim tanam padi gadu 2019, proses bajak sawah di desanya memang terkendala air. Air yang biasanya dialirkan melalui saluran irigasi teknis tersumbat pada saluran gorong-gorong badan jalan.

"Ada sebuah gorong-gorong utama pembagian air ke areal sawah kini dalam kondisi sudah ambruk, sehingga proses aliran air ke lahan sawah menjadi tersumbat," katanya.

Kata dia, saluran gorong-gorong pembagian air yang sudah ambruk dimakan usia tersebut kondisinya memang sudah lama rusak, tapi masih bisa dialiri air.

"Berhubung selama ini dibiarkan dan tidak diperbaiki, sehingga kondisnya sudah ambruk. Air tertahan dalam saluran gorong-gorong itu,” katanya.

Menurut Keujrun blang Desa Tokoh II, Bawi, ambruknya gorong-gorong pembagian air tersebut disebabkan oleh banyaknya
kendaraan roda empat bermuatan berat melintasi jalan produksi.

"Gorong-gorong berada di bawah jalan aspal, jadi saat dilintasi kendaraan roda empat bermuatan berat, maka gorong-gorong menjadi patah dan ambruk, sehingga menghambat air ke areal sawah," katanya.

Mereka berharap khususnya para petani di daerah itu agar pemerintah daerah memperbaiki gorong-gorong tersebut, supaya program tanam padi serentak yang dicanangkan Pemkab Abdya bisa diwujudkan.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019