Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seekor gajah jinak di Conservation Response Unit (CRU) Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat, melahirkan bayi kedua.
Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan induk gajah yang melahirkan bayi kedua tersebut bernama Suci, berusia 30 tahun.
"Bayi gajah lahir pada Rabu (24/7) sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Bayi gajah berjenis kelamin betina. Ini bayi kedua Suci," kata Sapto Aji Prabowo.
Sapto Aji Prabowo menyebutkan, bayi gajah lahir dengan panjang mencapai 100 centimeter, tinggi 90 centimeter dan berat sekitar 70 kilogram.
Suci ditangkap pada 1994 dari daerah Ulee Glee yang waktu itu masuk wilayah Kabupaten Pidie dan sekarang Pidie Jaya setelah pemekaran.
Sapto Aji menambahkan, pihaknya juga meminta Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (Dirjen KSDAE) memberikan nama kepada bayi gajah betina tersebut.
Dirjen KSDAE mengusulkan dua nama, Cut Nyak dan Boni. Selanjutnya akan dilempar ke media sosial untuk dipilih netizen selama dua hari. Suara terbanyak akan dipilih sebagai nama bayi gajah tersebut.
"Dengan lahirnya bayi gajah ini, maka sudah ada dua kelahiran dari gajah jinak di Aceh sejak beberapa tahun terakhir. Sedangkan kelahiran gajah liar cukup banyak. Namun, kami belum mendapat angka pastinya," kata Sapto Aji Prabowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Rabu, menyebutkan induk gajah yang melahirkan bayi kedua tersebut bernama Suci, berusia 30 tahun.
"Bayi gajah lahir pada Rabu (24/7) sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Bayi gajah berjenis kelamin betina. Ini bayi kedua Suci," kata Sapto Aji Prabowo.
Sapto Aji Prabowo menyebutkan, bayi gajah lahir dengan panjang mencapai 100 centimeter, tinggi 90 centimeter dan berat sekitar 70 kilogram.
Suci ditangkap pada 1994 dari daerah Ulee Glee yang waktu itu masuk wilayah Kabupaten Pidie dan sekarang Pidie Jaya setelah pemekaran.
Sapto Aji menambahkan, pihaknya juga meminta Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (Dirjen KSDAE) memberikan nama kepada bayi gajah betina tersebut.
Dirjen KSDAE mengusulkan dua nama, Cut Nyak dan Boni. Selanjutnya akan dilempar ke media sosial untuk dipilih netizen selama dua hari. Suara terbanyak akan dipilih sebagai nama bayi gajah tersebut.
"Dengan lahirnya bayi gajah ini, maka sudah ada dua kelahiran dari gajah jinak di Aceh sejak beberapa tahun terakhir. Sedangkan kelahiran gajah liar cukup banyak. Namun, kami belum mendapat angka pastinya," kata Sapto Aji Prabowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019