Sigli (ANTARA) - Conservation Respon Unit (CRU) Mila, Kabupaten Pidie menyatakan menggunakan gajah jinak untuk mengatasi konflik gajah liar yang menghancurkan tanaman di kebun warga Kecamatan Sakti dan Titeu kabupaten setempat.
Leader Tim CRU Mila, Kausar di Pidie, Kamis mengatakan tadi Rabu (12/10) Malam pihaknya telah mendatangkan dua ekor gajah jinak dari CRU Meulaboh untuk menggiring gajah liar yang masuk ke perkebunan warga.
"Ini merupakan tahap kedua pengiringan menggunakan gajah, sebelumnya sudah mencoba kami usir secara manual dengan membunyikan suara petasan agar kembali ke habitatnya di hutan, namun belum berhasil" kata Kausar.
Kausar mengatakan kawanan gajah liar itu hampir sebulan menempati perkebunan hingga mengganggu aktivitas warga di Gampong Cot Cantek, Lhok Panah, hingga meluas ke Blang Keumot di Kecamatan Sakti dan Blang Thoe Kecamatan Titeu.
Kapolsek Sakti, Ipda T Iskandar mengatakan kawanan gajah liar tersebut berjumlah sekitar 30 ekor yang mondar mandir di perkebunan warga hingga merusak pohon pinang, pohon pisang dan pohon kelapa.
Ia mengatakan turunnya gajah liar mengakibatkan warga resah dan ketakutan sehingga tidak berani beraktivitas dan menyebabkan macetnya roda perekonomian petani setempat.
"Kami imbau masyarakat agar berhati-hati dikarenakan gajah liar sangat berbahaya dan sekarang pihaknya, TNI dan tim CRU, perangkat serta warga setempat bergerak untuk menghalau gajah yang ada di dekat perkampungan," kata Ipda T Iskandar.