Redelong (ANTARA) - Dua gajah liar di kawasan Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, berhasil dievakuasi oleh Tim BKSDA.
Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah Safriadi mengatakan proses evakuasi telah berlangsung selama empat hari mulai Kamis (3/2) dengan metode penggiringan oleh gajah jinak.
"BKSDA menurunkan dua gajah jinak, jadi setelah empat hari proses penggiringan tim sudah berhasil mengevakuasi dua gajah liar dan sekarang dibawa ke CRU Pesangan," kata Safriadi, Senin.
Menurutnya dua gajah liar tersebut sebelumnya sering berkeliaran di kawasan pemukiman warga di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Aktifitas dua gajah liar tersebut di pemukiman warga kata Safriadi telah membuat warga resah. Kedua gajah tersebut bahkan kerap melintasi ruas jalan nasional Takengon-Bireuen hingga membuat kemacetan.
"Selama ini kebun dan tanaman palawija warga juga kerap dirusak, bahkan rumah warga juga sering rusak oleh gajah liar ini. Jadi Tim BKSDA memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap dua gajah liar ini, dibantu BPBD Bener Meriah dan TNI Polri," tutur Safiradi.
kini kedua gajah liar tersebut telah dibawa ke CRU Pesangan, masih di wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.
"Diamankan di sana, nanti ada petugas BKSDA yang mengurus, apakah nanti dijinakkan atau bagaimana, mereka yang urus," kata Safriadi.
Dia menjelaskan kedua satwa dilindungi tersebut diketahui mulai kembali memasuki wilayah pemukiman warga sejak terjadinya pencurian kawat kejut di wilayah itu.
Menurutnya kawat kejut sengaja dipasang untuk membatasi pergerakan gajah liar agar tidak memasuki pemukiman warga.
"Kalau kawat kejutnya tidak dicuri gajah liar ini tidak akan masuk ke pemukiman warga. Panjangnya ada 100 meter, entah dicuri atau bagaimana, tapi itu sudah hilang. Makanya gajah liar ini bisa kembali memasuki pemukiman warga," kata Safriadi.