Bupati Aceh Jaya T Irfan Tb meminta PT Boswa Megalopolis untuk serius mengelola lahan plasma masyarakat, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

"Kami berharap PT Boswa dengan manajemen yang baru ini ke depan serius untuk membuat lahan plasma masyarakat," ujar Irfan Tb kepada Antara di Calang, Senin

Irfan menyampaikan bahwa perjanjian lahan plasma yang lama harus menjadi pengalaman kepada PT Boswa Megalopolis yang telah berjanji dan bahkan sudah ditanda tangani CPCL dengan Bupati lama namun tidak terlaksana.

Baca juga: PT Boswa Megalopolis tandatangani MoU dengan Koperasi Plasma Jaya Mandiri

"Kami berharap kepada PT Boswa permasalah yang lalu harus menjadi pengalaman, makanya kali ini saya tidak akan merekomendasi jika belum ada kesepakatan dengan masyarakat," tuturnya.

Irfan menyampaikan persoalan HGU PT Boswa saat ini sudah selesai bahkan setelah berembuk dengan masyarakat ada sebagian lahan sudah dikeluarkan dari HGU PT Boswa.

"Yang dulunya HGU kalau tidak salah kami 6.000 hektare lebih, sehingga setelah musyawarah dengan masyarakat yang kita rekomendasi saat ini tinggal 3.080 hektare,  jadi 50 persen lebih dikeluarkan dari HGU lama," katanya.

Baca juga: Petani Abdya tuntut kebun plasma

Semantara itu General Menager PT Boswa Megalopolis Ribut Suprajoyo kepada Antara menyampaikan pihaknya komit dengan pengembangan lahan plasma masyarakat.

Ia menyampaikan bahwa saat ini sistem yang dikelola akan sangat menguntungkan masyarakat.

Ribut menjelaskan, cara membagi hasil pada program lahan plasma pada saat panen dan berhasil maka akan dipotong biaya operasional dan 5 persen untuk manajemen fee.

Baca juga: PT PPP kembangkan 720 ha kebun plasma

"30 persen untuk bayar kredit atau uang operasional dan 70 persen murni milik masyarakat, begitu terus sampai dengan lunas biaya operasional, namun setelah lunas hanya dipotong manajemen fee saja 5 persen," tuturnya.

Ia menyampaikan saat ini tidak ada tutup tutupan dengan masyarakat, pihaknya bekerja tranparan.

"Kita tidak bisa tutup-tutup semua transparan, ada PT, ada masyarakat dan juga ada pemerintah," tegasnya.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019