Penerapan syariat Islam di Aceh menjadi alasan bagi mahasiswa asing untuk kuliah perguruan tinggi di Aceh, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

Muhammad Helal (30), mahasiswa asal Mesir kepada Antara di Banda Aceh, Senin (26/8) mengatakan dirinya ingin memperdalam pengetahuannya tentang praktik dan pemberlakuan hukum Islam di provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini.

Sebelumnya ia telah menyelesaikan program S1-nya di Universitas Al-Azhar Mesir dan kini ia tinggal di Dayah Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Besar sambil memperdalam ilmu.

Baca juga: 70 mahasiswa baru luar negeri kuliah di UIN Ar-Raniry

"Saya memilih Aceh karena di sini terkenal dengan penerapan hukum Syariat Islam,” sebut Muhammad Helal.

Selain itu, ia juga melanjutkan program studi S1-nya pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.

"Setelah selesai belajar disini, saya akan kembali ke Kairo, saya akan mengajar disana Insyaallah,” katanya.

Hal serupa juga dikatakan Ahmad Maliki, mahasiswa asal Malaysia dan Rusarlan Jhepo dari Patani, Thailand yang kini melanjutkan kuliahnya di UIN Ar-Raniry.

Baca juga: 4.568 mahasiswa baru UIN Ar-Raniry ikuti pengenalan budaya akademik

Mereka berdua mengatakan ingin belajar ke Aceh karena terkenal dengan ilmu agama khususnya penerapan dalam Qanun Syariat Islam.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Warul Walidin mengatakan ada sekitar 550 lebih mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di kampus itu.

"Semoga mereka dapat fokus untuk belajar dan mengembangkan skill maupun bidang keilmuannya selama di Aceh," harapnya.

Sementara itu, Kepala International Office UIN Ar-Raniry, Dr Luthfi Auni menyebutkan  untuk tahun ini ada tambahan sebanyak 70 mahasiswa baru yang berasal dari manca negara memilih kuliah di kampus tersebut, yakni dari Malaysia ada 61 orang, Thailand 8 orang dan Mesir 1 mahasiswa.

Pewarta: Mabrur

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019