Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo akan bertemu dengan para tokoh Papua dalam waktu dekat guna menyelesaikan permasalahan kerusuhan yang terjadi di Papua saat ini.
"Karena pak Jokowi sangat dekat dengan teman-teman tokoh pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Papua. Jadi pasti akan bertemu," katanya di Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu.
Ia mengatakan, kini kondisi Papua dipastikan akan berangsur membaik setelah langkah - langkah taktik dilakukan oleh Panglima TNI dan juga Kapolri dalam menangani persoalan yang terjadi di sana.
Menurutnya, semua pihak terpancing emosi dan tetap menyikapi dengan kepala dingin atas kejadian tersebut.
Baca juga: Tidak boleh ada referendum di Papua, kata Mahfud MD
Sikap emosional, kata dia, dikhawatirkan akan memunculkan persoalan baru, sehingga nantinya akan menguntungkan bagi para aktor dibalik kerusuhan yang terjadi sekarang.
"Persoalan baru tersebut bisa muncul dari penangan yang tergesa-gesa dan egois. Sehingga para aktor-aktor dibelakangnya mengharapkan kondisi seperti itu jadi kita tidak boleh terpancing," katanya.
Ia menyebutkan, memang ada keinginan dari sebagian masyarakat untuk melakukan tindakan yang lebih tegas lagi atas peristiwa tersebut.
Namun, sekali lagi ia mengharapkan semuanya tidak terpancing emosi sehingga memunculkan persoalan baru yang lebih besar dan hanya akan menghabiskan energi saja.
"Bagi TNI/Polri melakukan tindakan tegas tidak terlalu sulit. Tetapi yang cukup sulit adalah mengendalikan emosi agar semuanya tertata dengan baik," katanya.
Baca juga: Papua Terkini - Pemerintah tidak buka opsi referendum untuk Papua
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Karena pak Jokowi sangat dekat dengan teman-teman tokoh pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Papua. Jadi pasti akan bertemu," katanya di Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu.
Ia mengatakan, kini kondisi Papua dipastikan akan berangsur membaik setelah langkah - langkah taktik dilakukan oleh Panglima TNI dan juga Kapolri dalam menangani persoalan yang terjadi di sana.
Menurutnya, semua pihak terpancing emosi dan tetap menyikapi dengan kepala dingin atas kejadian tersebut.
Baca juga: Tidak boleh ada referendum di Papua, kata Mahfud MD
Sikap emosional, kata dia, dikhawatirkan akan memunculkan persoalan baru, sehingga nantinya akan menguntungkan bagi para aktor dibalik kerusuhan yang terjadi sekarang.
"Persoalan baru tersebut bisa muncul dari penangan yang tergesa-gesa dan egois. Sehingga para aktor-aktor dibelakangnya mengharapkan kondisi seperti itu jadi kita tidak boleh terpancing," katanya.
Ia menyebutkan, memang ada keinginan dari sebagian masyarakat untuk melakukan tindakan yang lebih tegas lagi atas peristiwa tersebut.
Namun, sekali lagi ia mengharapkan semuanya tidak terpancing emosi sehingga memunculkan persoalan baru yang lebih besar dan hanya akan menghabiskan energi saja.
"Bagi TNI/Polri melakukan tindakan tegas tidak terlalu sulit. Tetapi yang cukup sulit adalah mengendalikan emosi agar semuanya tertata dengan baik," katanya.
Baca juga: Papua Terkini - Pemerintah tidak buka opsi referendum untuk Papua
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019