Banda Aceh, 26/11 (Antara) - Rabithah Thaliban Aceh meminta Pemerintah Aceh tidak serta merta tunduk kepada kemauan asing terkait dengan wacana penghilangan kata-kata "Syariat" di provinsi berjuluk Serambi Mekah ini.      "Wacana penghilangan kata-kata 'Syariat' dan mengantikannya dengan istilah 'Dinul Islam' adalah bentuk ketundukan pada kemauan asing sehingga terkesan bahwa Pemerintah Aceh kurang konsekuen," kata Ketua Departemen Riset Rabithah Thaliban Aceh (RTA) Tegk Teuku Zulkhairi MA di Banda Aceh, Selasa.      Dengan wacana pergantian  "Syariat Islam" menjadi "Dinul Islam" itu menunjukkan ada kesibukan yang hanya  mengurus istilah saja sehingga Aceh  harus kembali ke nol lagi, kata dia menambahkan.       "Mengapa mental kita ini lemah dan rendah.  Mengapa mental kita ini menurut saja pada kemauan dan kritikan-kritikan pihak luar, Padahal, di Aceh para wartawan dan aktivis pun nampak semakin siap menjelaskan kepada dunia bahwa Syariat Islam tidak kejam, hanya cara pandang mereka saja yang salah," kata Zulkhairi menambahkan.        Dan jika ada pihak yang berfikir bahwa kata-kata Syariat itu  terkesan kejam sehingga membuat para investor enggan masuk ke Aceh, ia mengatakan sangat tidak bisa menerima dengan logika.        "Bagaimana kita bisa menerima alasan bahwa investor takut masuk ke Aceh karena ada Syariat Islam.  Maka itu  adalah bentuk nyata dari merajalelanya kebodohan Pemerintah Aceh," katanya menegaskan.        Menurut dia,  Pemerintah Aceh harus melihat pengalaman Turki meski pemerintah negara itu  masih berlaku sistem sekuler, dan tidak menerapkan Syariat Islam, namun kelompok Islam yang berkuasa di Turki tetap dituduh radikal hanya karena mendukung kebebasan berjilbab dan melarang peredaran minuman Keras secara bebas.        Untuk itu, Tgk Zulkhairi meminta Pemerintah  Aceh harus introspeksi diri penyebab kegagalan masuknya investasi ke provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut dan bukan menyalahkan Syariat Islam.        "Karenanya kami memandang bahwa penghilangangan kata-kata Syariat adalah bentuk nyata dari sikap pemimpin Aceh yang secara tidak langsung telah menyalahkan Syariat  Islam atas berbagai kehancuran yang menimpa Aceh hari ini," kata nya(Azhari)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2013