Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyusun pola baru Operasi Nemangkawi 2022 bersama TNI dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, pola baru Operasi Nemangkawi 2022 dimungkinkan setelah hasil analisis dan evaluasi (anev) dilaksanakan Desember 2021 ini.
"Nanti kita liat, anev kan belum dilaksanakan, proses operasi masih berjalan," kata Rusdi di Jakarta, Kamis.
Rusdi menjelaskan, Operasi Nemangkawi sudah diatur sedemikian rupa, setiap enam bulan dilakukan evaluasi (Januari-Juni), kemudian dilaksanakan dan dievaluasi, dilanjutkan Juli-Desember.
Operasi Nemangkawi 2021 akan berakhir Desember ini, sepekan sebelum operasi berakhir akan dilaksanakan anev.
"Desember ini Operasi Nemangkawai akan berakhir 2021. Tapi nanti akhir Desember akan dilakukan analisa dan evaluasi oleh Mabes Polri dan Polda Papua, hasil anev tersebut akan ada kesimpulan dan rekomendasi," ujar Rusdi,
Ia menyebutkan, rekomendasi hasil anev tersebut akan menjadi masukan bagi pimpinan Polri maupun TNI untuk memutuskan bagaimana Operasi Nemangkawi untuk tahun 2022.
"Seperti itu prosesnya," kata Rusdi.
Rusdi mengatakan Operasi Nemangkawi dilakukan Polri bersama TNI. Koordinasi tetap berjalan, begitu pula setiap anev dilakukan bersama TNI.
Terkait gagasan yang disampaikan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada saat uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR RI, bahwa penyelesaikan persoalan di Papua menggunakan diplomasi militer dan pendekatan humanis, Rusdi mendukung gagasan tersebut, dan dimungkinkan wacana tersebut dapat diterapkan. Namun, untuk pelaksanaan Operasi Nemangkawi 2022 baru akan dibahas setelah anev selesai dilakukan akhir Desember 2021.
Rusdi menambahkan, anev Operasi Nemangkawi 2021 akan dilaksanakan seminggu sebelum operasi berakhir.
"Anev bersama TNI pastinya," kata Rusdi.