Banda Aceh (ANTARA) - Akademi Dakwah Indonesia (ADI) melalui Dewan Dakwah Aceh mengirimkan 31 dai dan daiyah yang tergabung dalam “Kafilah Dakwah Ramadhan” ke sejumlah daerah pedalaman dan perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara selama Ramadhan 1443 Hijriah.
“Ke 31 kafilah dakwah itu terdiri atas 20 dai dan 11 daiyah. Mereka akan bertugas satu bulan penuh selama Ramadhan terhitung dari 29 Sya’ban hingga 1 Syawal 1443 Hijriah,” kata Direktur ADI Dr Abizal Muhammad Yati di Banda Aceh, Selasa.
Para pendakwah tersebut ditempatkan di wilayah Kota Subulussalam, Pulau Banyak Aceh Singkil dan Aceh Tenggara. Termasuk ke Kabupaten Dairi dan Karo Sumatera Utara.
Baca juga: DPRA dukung pelaksanaan dakwah di Aceh
Abizal menyampaikan, kegiatan utama yang dilakukan para dai daiyah muda yakni menghidupkan masjid untuk shalat berjamaah lima waktu, imam shalat tarawih, shalat fardhu, ceramah ramadhan, khutbah jumat dan idul fitri.
Kemudian, mereka juga mengajarkan Al-quran kepada semua kalangan, pembinaan muallaf, praktek ibadah dan kegiatan sosial keagamaan lainnya.
“Pengiriman kafilah dakwah ini bekerjasama dengan Forum Dakwah Perbatasan (FDP). Dimana FDP menanggung biaya transportasi dan konsumsi selama kegiatan berlangsung,” ujar Dr Abizal.
Baca juga: DSI dan dai perbatasan gotong royong di Masjid Aceh Singkil
Sementara itu, Sekretaris ADI Ustadz Hanisullah mengatakan, sebelum para kafilah itu diberangkatkan ke lokasi tugas, mereka terlebih dahulu mengikuti pembekalan selama dua hari agar mereka memahami konsep dakwah dalam masyarakat.
Adapun materi yang disampaikan diantaranya tentang urgensi dakwah di perbatasan, peta dakwah, karakteristik mad’u dan memahami medan Dakwah. Kemudian juga jurnalistik dakwah, da’i positif, akhlak para dai dan praktek khutbah.
“Kita berharap dengan pembekalan tersebut mereka akan semakin percaya diri dan siap menjalankan tugasnya di daerah," kata Ustadz Hanisullah.
Baca juga: Dai perbatasan bagikan zakat dan perlengkapan shalat
Dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Dakwah Aceh Dr Muhammad AR mengatakan, sejumlah daerah perbatasan Aceh dan Sumut ini memang sangat membutuhkan kehadiran para dai.
Karena, kata Dr Muhammad, masyarakat perbatasan sangat tertinggal di semua bidang kehidupan terutama agama. Selain itu di sana sering terjadinya pendangkalan aqidah akibat minimnya pengetahuan islam serta lemah dalam mengamalkan syariat.
"Kita harap para dai dan daiyah kafilah dakwah Ramadhan untuk memasang niat yang ikhlas, bersabar dalam menghadapi tantangan dan menyampaikan dakwah dengan santun dan lemah lembut," demikian Dr Muhammad.
Dewan Dakwah Aceh kirim 31 kafilah Ramadhan ke perbatasan Aceh-Sumut
Selasa, 29 Maret 2022 12:32 WIB
Kita berharap dengan pembekalan tersebut mereka akan semakin percaya diri dan siap menjalankan tugasnya di daerah